Penjelasan

Mengapa Yesus Harus Mati?

Pertanyaan: Mengapakah Yesus harus mati?

Jawaban: Menurut Qur’an Isa mengatakan, "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya" (Sura Maryam 19:33-34).

Sejak jaman Isa, banyak orang yang mempertentangkan kematianNya di atas salib dan kebangkitanNya dari antara orang mati. Mengapa ADONAI menuntut Isa, seorang manusia yang sempurna, untuk mati? Al Qur’an menasihati Anda untuk mencari jawabannya di dalam Alkitab.

Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu... (Sura Yunus 10:94).

Alkitab menjelaskan bahwa Isa, yang disebut Kristus Yesus, mati bagi dosa-dosa kita: "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Korintus 15:3-4). Bukti-bukti meneguhkan bahwa Yesus yang tidak berdosa mencucurkan darah dan mati di salib. Alkitab menjelaskan mengapa kematian dan kebangkitan Isa menyediakan satu-satunya jalan masuk ke Surga.

Hukuman dosa adalah kematian

ADONAI menciptakan dunia dan manusia dengan sempurna. Namun ketika Adam dan Hawa melanggar perintah ADONAI, ADONAI harus menghukum mereka. Seorang hakim yang membebaskan pelanggar hukum bukanlah hakim yang baik. Demikian pula adalah tidak adil kalau ADONAI mengabaikan dosa. Mati dalam neraka adalah hukuman yang adil untuk dosa. "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia ADONAI ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 6:23). Perbuatan amal sekalipun tidak mampu memperbaiki segala dosa yang telah kita lakukan terhadap ADONAI yang suci. Dibandingkan dengan kebaikanNya, "Segala kesalehan kami seperti kain kotor" (Yesaya 64:6).

Sejak dosa Adam, setiap orang telah berdosa dan tidak taat kepada hukum ADONAI yang adil. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan ADONAI," (Roma 3:23). Dosa bukan hanya hal-hal yang besar seperti membunuh atau menghujat, tapi juga termasuk berdusta, tamak dan mencuri. Bahkan cinta uang atau membenci musuh adalah dosa. Karena dosa setiap orang akan mengalami kematian – terpisah dari ADONAI untuk selamanya di dalam neraka.

Janji itu menuntut kematian yang tak bernoda

Sekalipun ADONAI mengusir Adam dan Hawa dari Taman, ADONAI tidak membiarkan mereka begitu saja tanpa janji mengenai firdaus. ADONAI berjanji untuk mengirimkan Korban yang tak berdosa untuk menanggung hukuman yang sepatutnya mereka tanggung (Kejadian 3:15). Hingga saat itu tiba, orang-orang akan mempersembahkan domba yang tak bersalah sebagai korban pengganti untuk menanggung hukuman mereka. Mengorbankan binatang menunjukkan pengakuan bahwa dosa mereka mengakibatkan kematian, dan juga penyesalan akan dosa mereka dan iman akan Korban yang akan datang dari ADONAI yang akan menanggung hukuman dosa mereka. ADONAI menegaskan kembali janjiNya mengenai Korban yang sempurna ini dengan orang-orang seperti Abraham (Ibrahim) dan Musa.

Nabi-nabi menubuatkan kematian Yesus

Dari Adam sampai Isa, ADONAI mengutus para nabi kepada umat manusia untuk memperingatkan mereka akan hukuman dosa dan menubuatkan kedatangan Juruselamat. 700 tahun sebelum Juruselamat dilahirkan, nabi Yesaya menggambarkan Dia:

Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas ADONAI. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak (Yesaya 53:1-12).

Sang nabi membandingkan datangnya sang Korban dengan seekor domba, disembelih karena dosa-dosa orang lain. Berabad-abad kemudian, nubuat Yesaya dipenuhi dalam diri Tuhan Yesus yang sempurna, lahir dari anak dara Maria. Yesus tidak memiliki ayah secara lahiriah karena Dia berasal dari ADONAI. Ketika nabi Yohanes Pembaptis melihat Dia, Dia berseru, "Lihatlah Anak domba ADONAI, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).


Tuhan mengorbankan Yesus untuk dosa

Dengan mengutus Yesus ke dalam dunia, Tuhan memenuhi janjiNya akan Juruselamat dari dosa. Berbeda dengan kita, Yesus tidak pernah berdosa. Karena itu Tuhan mengorbankan Yesus sebagai pengganti kita yang sempurna. Dia menanggung hukuman yang sepantasnya kita tanggung, kematian. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh ADONAI" (2 Korintus 5:21). Oleh karena itu Yesus lebih dari sekedar seorang Nabi. ADONAI membuat Dia menjadi Juruselamat dan Tuhan (lihat Filipi 2:6-11).
Selama hidupNya orang banyak berbondong-bondong datang kepadaNya untuk kesembuhan dan pengajaranNya. Pada waktu yang telah ditentukan ADONAI, ADONAI menyerahkan Yesus untuk dikorbankan bagi dosa. Orang banyak berseru, "Salibkan Dia!" Tentara memukul, mengejek dan menyalibkan Dia. Sebagaimana telah dinubuatkan Yesaya, Yesus disalibkan di antara dua orang penjahat dan dikuburkan dalam kubur orang kaya. Namun Dia tidak tetap tinggal dalam kuburan. Karena ADONAI telah menerima korbanNya, ADONAI menggenapi nubuat lainnya dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati (Mazmur 16:10; Yesaya 26:19).

Mengapa Yesus/Isa harus mati?

Yesus harus mati karena kita tidak bisa masuk firdaus dengan jasa-jasa kita sendiri. Ingat, ADONAI yang suci tidak dapat membiarkan dosa tidak dihukum. Jika kita menanggung dosa kita sendiri, kita akan menderita di dalam neraka. Puji Tuhan, Dia memegang janjiNya dengan mengutus dan mengorbankan Sang Pengganti yang menanggung dosa-dosa dari orang-orang yang percaya kepadaNya.
Kitab Injil mengatakan: "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh ADONAI. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar, tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi ADONAI menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka ADONAI. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan ADONAI oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam ADONAI oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu [hubungan yang dipulihkan]" (Roma 5:6-12).

Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (Roma 5:18-21).

Oleh karena itu Yesus harus mati untuk menyediakan satu-satunya jalan ke firdaus. Jika Anda percaya bahwa Yesus mati dan bangkit untuk menyelamatkan Anda, bertobatlah dari jalan Anda sendiri dan percayalah kepada Yesus! Ikuti Dia sebagai Tuhan yang kekasih karena Dia akan menguatkan Anda melalui FirmanNya, Alkitab.

 

Kesalahan Lia Eden Sama Dengan Kesalahan Muhammad!


Itulah pernyataan yang sudah dipikir matang-matang dari seorang saksi ahli lulusan Melbourne University jurusan Studi Islam, dalam sidang Mahkamah Konstitusi kasus Permohonan Penghapusan UU Penodaaan Agama. “Saya di ruang kelas selalu berpikir apakah menyembunyikannya atau membukanya. Saya sudah konsultasi ke teman-teman tentang pernyataan ini, apakah harus diungkapkan atau tidak. Saya juga sudah mengoreksi draft untuk MK hingga beberapa kali,” kata Luthfi Assyaukanie.  
Pernyataan Luthfie membuat suasana sidang di MK memanas. Pihak terkait dari Muhammadiyah, NU, MUI, DDII pun sontak langsung mengajukan keberatan dan pertanyaan. Dan...“Munafik!” teriak massa dari balkon sidang (detikNews, 17 Februari 2010).

KESALAHAN APAKAH?
Terlebih dahulu kita perlu tahu kasus tragis Lia Aminudin, pendiri Komunitas Eden, yang kini lebih dikenal sebagai Lia Eden, pemimpin agama baru yang disebut Salamullah. Menurut Bunda Lia, peristiwa ajaibnya diawali sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar-putar di udara, dan lenyap ketika berada di atas kepalanya. Hal ini terjadi di serambi rumahnya di tahun 1974 tatkala ia lagi bersantai dengan abang mertuanya. Peristiwa ajaib kedua terjadi pada malam 27 Oktober 1995 ketika dia sedang ber-shalat. Ketika itulah dia merasakan kehadiran  Jibril secara nyata. Dan tidak lama setelah itu, Lia Eden pun mulai menerima bimbingan Malaikat Jibril secara berkala, hingga kini. 
Selama proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik dirinya melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Tuhan memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.
Lia juga menyebut dirinya Imam Mahdi yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa amanat, keamanan dan keadilan di dunia.
Pada tahun 2000, agama Salamullah ini diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai sebuah agama baru. Agama Salamullah mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Pernyataan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir, dimaksudkannya bukan sebagai “stop” bagi nabi lain yang muncul belakangan. Melainkan stop bagi Islam, yang memang ia telah diberikan wewenang oleh Tuhan untuk menghapuskannya. Lia Eden justru mengakui sosok pembawa kepercayaan yang lain seperti Buddha Gautama, Yesus Kristus dan Kwan Im, Dewi pembawa rahmat yang disembah orang Tionghoa akan muncul kembali di dunia. Ia juga menempatkan diri sebagai Bunda Maria dan sekaligus sebagai inkarnasi Jibril dalam wujud fisiknya, yang dari waktu ke waktu menerima wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia, termasuk teguran-teguran kepada Pemerintah Indonesia. Maka ia segera menjadi batu sandungan bagi Majelis Ulama Indonesia dan juga anasir-anasir radikal Islam yang menganggapnya sebagai bidat dan penghujat Islam.
Ia ditangkap atas dasar penistaan agama, dan pengadilan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepadanya. Antara lain atas dakwaan mengajarkan ber-shalat bukan hanya dalam satu bahasa Arab, memelintirkan tafsiran pada sejumlah ayat-ayat Al-Quran demi mendukung gagasan ke-jibrilan-nya, serta menghalalkan makan babi. Lia Eden sempat meminta majelis hakim untuk menghadirkan Jibril ke persidangan. Ia menyatakan, pertanyaan majelis hakim seharusnya ditujukan kepada Jibril, bukan dirinya. Namun dipenjara selama 2 tahun tidak membuat pimpinan Kerajaan Eden ini tobat dari iman dan ajarannya. Setelah bebas dari Rutan Pondok Bambu pada 30 Oktober 2007, ia menyatakan akan terus melanjutkan ajarannya meskipun divonis sebagai ajaran sesat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan MUI. Dan benarlah! Tak lama kemudian Lia meneruskan ajaran yang diyakininya, dan belakangan ini ia ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman selama dua setengah tahun! Lia terbukti bersalah melakukan penistaan dan penodaan agama. Putusan ini dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, awal Juni 2009, dan menyatakan Lia terbukti melakukan penistaan agama karena telah menyebarkan 4 risalah kepada berbagai institusi termasuk Presiden RI pada tanggal 23 November hingga 2 Desember 2008. Diantaranya pernyataan menyerukan penghapusan agama islam dan agama-agama lainnya. 
Sekalipun Lia Eden ditetapkan menjadi terdakwa dengan tuduhan penodaan atas agama Islam, namun ia bersikukuh berpendapat bahwa penghapusan agama yang dimintanya bukan penodaan agama. Melalui rilis yang dibagikan di Polda Metro Jaya, Jakarta tertanggal 16/12/2008, Lia Eden menyebutkan, tidak ada pasal hukum apa pun yang dapat dipaksakan untuk menjerat dia atau pengikutnya sebagai tersangka.


Berikut edaran Lia Eden:
Aku Malaikat Jibril turun tangan menjadikan peristiwa ini untuk memperjelas hukum yang salah, yaitu pasal 156 a KUHP tentang penodaan agama yang telah 2 kali ingin dijeratkan sebagai kesalahan Lia Eden. Itu karena tidak ada pasal hukum yang bisa dipakai. Tetapi apakah keadilan hukum dapat diharapkan sedemikian. Fatwa Tuhan tentang penghapusan semua agama bukan kejahatan penodaan agama. Marilah seluruh umat mengkaji tentang fatwa Tuhan yang Maha Kudus tersebut. Sebab, Lia Eden dan semua pengikutnya akan bertahan menyatakan diri tidak bersalah menghadapi laporan Abdurahman Assegaf yang nyata-nyata seorang teroris dan menyulut anarkisme dan perusakan rumah ibadah. Apakah laporannya itu lebih dipentingkan kepolisian RI atau kebenaran wahyu Tuhan. Aku Malaikat Jibril membalikkan semua dan aku akan mengakhiri kebiadaban agama di dunia ini (detikNews, 16/12/2008).
Lia Eden kembali ditangkap oleh pihak kepolisian. Namun ia tetap pada pendiriannya, dan memproklamirkan dirinya sebagai utusan ADONAI lewat Jibril. Pro & Kontra menghiasi penangkapan kembali Lia Eden, dan kali ini, disamping Jaringan Islam Liberal,  ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Hendardi, menganggap ditangkapnya Lia Eden sebagai bukti bahwa keyakinan seseorang atau komunitas tidak bisa diadili. “Sekalipun Lia Aminudin telah dihukum selama 2 tahun, tetap saja keyakinannya tidak akan bisa sirna dan tetap menjadi keyakinannya. Keyakinan bukanlah domain hukum tapi soal yang transendental, karena itu dalam peradaban yang humanis, hak kebebasan beragama haruslah dijamin”, kata Hendardi dalam rilis kepada detikcom, Senin (15/12/2008).

Menurut Hendardi, hukum bekerja pada domain material, terukur, dan konkret, karena itu hukum beroperasi di atas fakta-fakta hukum, bukan fantasi atau asumsi para penegak hukum atas sebuah tindakan kejahatan. Kebebasan beragama adalah hak dasar setiap manusia yang dijamin dalam konstitusi Indonesia dan hukum internasional hak asasi manusia. Karena itu, pembatasan atas nama apa pun tidak bisa dibenarkan. Sebaiknya pemerintah belajar dari berbagai peristiwa serupa, bahwa membunuh keyakinan orang tidaklah mungkin dilakukan oleh negara, sekalipun dengan jalan kekerasan. Indonesia yang telah meratifikasi Kovenan Sipil dan Politik, sesungguhnya berkewajiban memenuhi hak untuk bebas berkeyakinan. 

Luthfie Assyaukanie PhD., saksi ahli untuk UU Penodaan Agama ini memang mencontohkan apa kesamaannya seorang Lia Eden dengan seorang Muhammad dalam hal yang dipersalahkan masyarakat. Dalam sidang Mahkamah Konstitusi di Gedung MK, tanggal 17 Februari 2010, saksi ahli ini menilai kasus Lia Eden sama dengan awal penyebaran Islam oleh nabi Muhammad SAW. Dalam pandangan ilmu keislamannya yang jernih, ia cukup berani berkata: “Apa yang dilakukan oleh Lia Aminudin, sama seperti yang dilakukan Nabi Muhammad. Kesalahan Lia sama dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad waktu munculnya Islam.” Menurut dia, awalnya Islam (dianggap) salah menurut orang Quraisy. Muhammad lalu dikejar-kejar oleh kelompok mayoritas. Hal ini sama dengan sekarang, anggapan dan perlakuan orang terhadap Lia Eden.


KESALAHAN LIA EDEN YANG SAMA FATAL DENGAN MUHAMMAD
Luthfie Assyaukanie cukup berani menganalogikan Lia dengan Muhammad, sehingga pada zamannya masing-masing keduanya sama-sama telah dikejar-kejar oleh kaum mayoritas setempat. Tetapi agaknya Lutfie belum cukup berani mengungkapkan semua yang diketahui-nya sebagai seorang ilmuwan  dalam Study Islam, yaitu menganalogikan jenis kesamaan yang jauh lebih fundamental diantara kedua pihak tersebut. Sebab apa yang telah diperbandingkan Luthfie hanyalah fenomena keagamaan yang memang terjadi dimana-mana. That’s no big deal! Bukankah para rasul Tuhan yang dianggap membawa “ajaran-baru” selalu dianggap mengganggu dan sesat, didustakan dan dibunuh? Di abad ke-7, Al-Quran sendiri menegaskan hal-hal semacam ini berulangkali:
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (Qs.2:87, 5:70)
Dan di abad ke Satu (Masehi), bukankah Yesus dan praktis semua rasulnya juga ditangkap, dianiaya dan dibunuh? Itu semua terjadi karena kebenaran dan keadilan dunia disandarkan pada nafsu kekuasaan mayoritas, bukan kepada hati nurani dan hikmat yang terdalam. Ketika tradisi dan agama main-stream berhadapan dengan gagasan “asing” yang baru muncul dan yang masih lemah (dalam kekuatan politik dan fisik) dibandingkan dengan pihak minoritas, maka mayoritas cenderung merasa dirinya terganggu dan terancam. Ia sebagai abang-tua merasa harus memberi pelajaran kepada si pendatang dan bukannya diberi pelajaran! 

Tidakkah hal yang sama terjadi pula pada awal-awal pemunculan aliran Syi’ah di tengah-tengah mayoritas Sunni? Mereka juga sempat dinyatakan sebagai sekte Islam yang sesat, menyesatkan, dan kufur. Lihat terbitan LPPI tentang Makalah Seminar Nasional Tentang Syi’ah tahun 1997. Kata-kata sambutan dari semua tokoh-tokoh besar Islam di situ telah menghujat Syi’ah sedemikian bersalah dan berbahayanya, sehingga menginginkan aliran ini dilarang di Indonesia. Karena seringnya mereka “dikejar-kejar” di dunia, maka Syi’ah harus menghalalkan doktrin penipuan-suci yang terpaksa dilakukannya, yang terkenal disebut sebagai taqiyah, dusta mana didasarkan pada benih ajaran Muhammad juga (Qs.16:106, 3:28).

Ketika keselamatan mereka terancam oleh kaum Sunni, maka pengingkaran iman Syi’ah mereka (dengan berpura-pura menjadi penganut Sunni sementara) dinyatakan halal demi nyawa dan Islam Syi’ah! Belakangan, karena doktrin taqiyah menunjukkan keampuhan, maka taqiyah kini malah dianut secara luas dalam segala bidang kehidupan, ya oleh Syi’ah, ya oleh Sunni – dengan  mantera “demi Islam”! Semua pihak merujuk kepada Muhammad yang pernah berkata: “Taqiyah akan berjalan hingga kepada hari kebangkitan” (Shahih Bukhari Vol. 9, Buku 89).
Kini Syi’ah telah bangkit menjadi perkasa di Indonesia seperti sekarang ini dibawah kepeloporan Iran. Maka siapakah yang usil atau berani mengejar-ngejar mereka seperti dulu? Toko-toko buku malahan penuh dengan literatur-literatur mereka, tersedia secara bebas bahkan dominan! Inilah fenomena umum dalam analogi “kesalahan Lia Eden sama dengan kesalahan Muhammad”. Tetapi, that’s no big deal! Bahkan bukan berita (news) lagi. Itu bukan bagian dari kesalahan fundamental yang sama bagi keduanya. Apalagi pihak mayoritas kini tidak cukup punya integritas untuk menuding pihak lainnya ber-taqiyah ria. 

Kesalahan yang sama dan yang utama adalah justru terletak pada kenyataan bahwa mereka sama-sama mengklaim dirinya sendiri sebagai Utusan ADONAI via Jibril! Tidak ada Nabi terdahulu yang mengurapi-nya. Tidak ada otoritas Tuhan yang menyaksikan kerasulan dirinya. Semisal Lia Eden, kita tahu betapa dia mengklaim dirinya sendiri lewat wahyu “Peresmian Kerajaan Tuhan” tahun 2005.
Aku ADONAI. Aku Tuhanmu. Aku sedang di hadapanmu. Aku menjadikan Kerajaan-Ku di sini. Jadilah, maka jadilah. Dan Aku jadikan Lia Eden ratu dan raja sekaligus di Kerajaan-Ku Eden. Jadilah, maka jadilah.  Akulah pencipta semesta. Dan Akulah yang menjadikan dan meresmikan Kerajaan-Ku itu di sini.  Dan apabila Aku telah meresmikan Kerajaan-Ku di sini,  maka jadilah penghakiman-Ku bagi seluruh umat manusia di dunia. Tiadalah ada kebahagiaan, tiadalah ada kegembiraan tiadalah ada kemaslahatan. Semua orang menderita dan Aku hakimi. Tapi di Surga-Ku, Kudirikan Kerajaan-Ku.  Dan inilah hari Kuturunkan Kerajaan-Ku. Kujadikan fatwa-Ku ini sebagai peresmian Kerajaan-Ku di atas bumi. Jadilah, maka jadilah…dst.

Begitu pulalah pola kejadian kenabian Muhammad. Ia dikunjungi dan ditekan/dicekik oleh Ruh (?) di gua Hira. Disuruh membacakan ayat, “Iqra!” maka selang beberapa waktu kemudian ia menganggap saat “Iqra” tersebut itulah sebagai saat pentahbisan (pengurapan) kenabian dirinya, Rasul ADONAI Yang Maha Kuasa yang mengangkat dirinya sendiri! 
Tetapi apa yang diam-diam dirasakan oleh sebagian Muslim yang bernalar kritis tentang jati diri “Jibril”? Bukankah kesosokannya sunguh sebuah misteri terbesar dalam Islam yang tidak berani dibukakan oleh Muslim? Telah diutarakan dalam artikel-artikel di sini (tentang Jibril versus Gabriel), bahwa tak ada Quran dan tak ada Islam jikalau tak ada Jibril. Namun nyatanya dalam seluruh Quran, nama Jibril hanya muncul diperkenalkan dan disebutkan 3 kali, setelah belasan tahun Muhammad digeluti oleh Jibril! (Qs.2:97, 98 dan 66:4). Itu tentu pemunculan yang sangat terlambat dan tidak wajar, karena ia tidak pernah diperkenalkan secara pantas di Mekah!

[Awas, jangan Anda terkecoh dengan periwayatan tradisi, seolah Jibril telah memperkenalkan dirinya dengan berseru kepada Muhammad demi mencegah dia bunuh diri dari atas bukit: “Muhammad! Engkau Rasul ADONAI, dan aku Jibril”. Itu bukan kalimat perkenalan diri. Itu juga bukan disampaikan sebagai kalimat wahyu dari Ruh (melainkan tuturan Ibn Ishaq dalam Sirat Nabi), padahal perkenalan-diri dari satu sosok Ruh, mutlak harus berupa wahyu agar kredibel dan layak. Dengan hanya menyebut “Aku Jibril”, maka Jibril sungguh tidak memperkenalkan siapa dirinya, kecuali berusaha merancukan kesejatian dirinya].
Penampilan yang berubah-ubah serta penyebutan-nama yang simpang siur dari ruh ini (Ruhulqudus, Ruhul-Amin, Rasul Karim, Ruh daripadaNya, dzu Mirah dll., atau hanya sekedar “Ruh” saja), telah disimplifikasi sesukanya oleh para ulama seolah-olah dia memanglah Jibril yang sama dengan Gabriel Alkitab yang berkata secara jelas: “Akulah Gabriel yang melayani ADONAI dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu” (Lukas 1:19).

Sekalipun sosok Jibril itu tidak jelas bagi Muhammad maupun Lia, namun Lia mengklaim Jibril sebagaimana Muhammad. Mereka serta merta mengklaim dirinya masing-masing sebagai Utusan ADONAI. Keduanya tidak pernah membuktikan Jibril-nya itu siapa, melainkan secara naïf meng-copy kesamaannya dengan Gabriel Alkitab, namun gagal. Sebab yang asli turun sebagai utusan Tuhan dengan otoritas surgawi yang jelas. Gabriel mampu menunjukkan kuasa  bernubuat maupun kuasa bermujizat untuk membuktikan dirinya dari surga, hal yang tidak pernah mampu diperlihatkan oleh Jibrilnya Muhammad maupun Lia. Dia menubuatkan kelahiran Yahya dan Isa dari rahim-rahim yang mustahil dapat hamil. Sedang Jibrilnya Muhammad hanya mampu mencontek kisah lama  Zakharia dan Maryam, itupun diriwayatkan dengan kesalahan-kesalahan (di Surat Maryam), lalu coba diperbaiki dalam surat Ali Imran.
Misalnya antara lain, di surat Maryam dikatakan “Jibril” datang kepada Maryam dalam bentuk seorang laki-laki sempurna (ayat 17), lalu diwahyukan di surat Ali Imran 3:42,45 menjadi “para malaikat” (jamak). Sementara di surat Maryam, Tuhan sendiri yang berkata-kata langsung dengan Zakharia, tiba-tiba di surat Ali Imran Tuhannya dirubah menjadi para malaikat (jamak, ayat 39) bahkan diterjemahkan sebagai “Jibril” demi mencocokannya dengan risalah di Kitab Injil!

Gabriel berkuasa menghukum Zakharia menjadi bisu seketika, dan tepat menubuatkan kapan bisunya akan terbebaskan. Sedang Jibrilnya Lia meleset ketika menubuatkan hari bencana Tsunami yang akan menerjang pulau Jawa di awal tahun 2005, khususnya di Pelabuhan Ratu Pantai Selatan, lalu mencari alasan untuk mengaburkan kesalahannya. Gabriel tahu dan menyapa nama dan memberi salam damai kepada orang-orang yang dikunjunginya. Dia bukan sosok misteri (baca: siluman) yang mengunjungi Muhammad di gua dengan gaya “mencekik” dan menteror, serta menyampaikan “wahyu” dengan memberatkan kejiwaan NabiNya lewat deringan lonceng di telinganya, bibir bergemetaran, jantung berdegub dan keringat bercucuran dll. Dia...Dan yang paling pokok – Gabriel berbeda hakekat dengan Jibril – dia tidak pernah memberitakan suatu firman Tuhan lalu mengacak dan menggantikan isi beritanya,  sedang Jiril membisikkan ayat-ayat ADONAI kepada Muhammad untuk kemudian diacak-acak urutannya (non kronologis), dan  bahkan untuk dibatalkan dan digantikan dengan ayat yang lain (doktrin nasikh-mansukh, Qs.2:106).

Pernyataan Luthfie “Kesalahan Lia Eden sama dengan kesalahan Muhammad” tidaklah meleset dari segi bukti dan saksi sejarah. Mereka sama salahnya karena memproklamirkan risalah surga dan kenabian-diri tanpa menyertakan bukti dan saksi pihak ketiga. Sama-sama Jibril-nya yang misterius harus mereka bela, sehingga perlu mereka legendakan secara besar-besaran agar tak kentara ia tak berkuasa untuk bernubuat dan melakukan mujizat. Adakah Zakharia, Maryam, Yahya dan Isa Almasih menggembar-gemborkan dan melegendakan Gabriel mereka? Tidak ada, dan tak perlu! Tetapi nyatanya, mereka yang melegendakan Jibrilnya justru tidak bisa saling berdialog intim dengan sang Jibril sebagaimana Zakharia dan Maria bisa berdialog dan bertanya apa saja kepada Gabriel. Semua pewahyuan Jibril hanya one-way-traffic, pendiktean yang keseluruhannya diucapkan sendiri dari mulutnya. Itu sebabnya kenapa Muhammad dan Lia tidak bisa bertanya dan berbincang-bincang dengan Jibrilnya sebagaimana Maryam bebas bertanya lebih jauh: Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezinah!(Qs.19:20)  

Jadi, kita pantas bertanya, kenapa Jibril perlu mengubah pola penyampaian wahyuNya kepada nabi terbesarnya? Adakah wahyu satu arah lebih unggul ketimbang wahyu dialogis? Siapakah Jibril yang mengubah-ubah hal itu?
Kita tidak begitu tahu siapa persisnya yang telah turut mengabsahkan Lia Eden sebagai utusan ADONAI selain dirinya sendiri. Tetapi kita lebih tahu dari buku biografi Muhammad yang otoritatif, bahwa justru Siti Khadijah (!) yang men-test Jibril, lalu mengabsahkan kenabian suaminya, dan akhirnya ini dipercaya dan dibenarkan oleh Muhammad pula, dan diikuti oleh semua Muslim yang merasa tak perlu meragukan lagi apa pun tentang isu kenabian Muhammad!

Testing Khadijah adalah menarik, sekaligus lucu. Terbit gagasannya untuk melakukan testing apakah ruh (“Jibril”) yang mengunjungi suaminya itu ruh dari Tuhan atau ruh-nya setan. Asumsinya adalah bahwa seorang “Jibril” tentulah tidak bermata jalang yang suka hal-hal yang porno. Jadi ia pun memberi instruksi kepada Muhammad agar segera memberitahukan kepada-nya apabila Muhammad melihat temannya (Jibril) itu datang mengunjunginya. Ketika “teman” tersebut datang, maka Khadijah menyuruh suaminya duduk di paha kirinya sambil bertanya: “Apakah engkau masih melihat dia?” Muhammad menjawab “Ya”. Lalu Khadijah minta Muhammad pindah duduk ke paha kanannya sambil bertanya hal yang sama. Ketika Muhammad menjawab bahwa ia masih melihat temannya, maka ia pun melenguh dan mencopot jilbabnya (memperlihatkan aurat) dan menanyakan hal yang sama. Dan kali ini Muhammad bilang bahwa temannya tidak lagi kelihatan! Maka khadijah-pun berteriak, “Bersukacitalah, sepupuku, dan bergembiralah, sebab demi ADONAI, itu adalah benar-benar malaikat dan bukan setan!

[Ibn Ishaq menambahkan, “Ketika saya menceritakan tradisi ini kepada Abd Allah Ibn Hassan, ia berkata, “Saya mendengar periwayatan yang sama dari ibu saya Fatima, putri Husain, atas nama Khadijah.” Menurut versi ini Khadijah menempatkan Nabi ke bawah pakaiannya (bukan diatas pahanya), saat yang mana sang Jibril lalu menghilang”]. (lihat Ibn. Hisham “The Life of Muhammad”, vol.1, p.71, expanded by Abd al-Masih).
Itulah testing satu-satunya yang pernah ada terhadap kenabian Muhammad. Itu tidak  dilakukan oleh nabi yang ditunjuk Tuhan, melainkan oleh istrinya sendiri yang begitu ingin mendamaikan hati suaminya yang gelisah. Khadijah bukan kepanjangan tangan Tuhan, ia bahkan belum masuk Islam dikala itu dan tidak sempat menunaikan shalat lima waktu. Sayangnya (dan lucunya) testingnya sebisa-bisanya hanya dikaitkan dengan unsur seksual kedagingan yang menjadikan suaminya sah seorang Nabi ADONAI! “Jibril” yang tidak hadir dalam “adegan aurat wanita” dipastikan adalah Utusan Tuhan yang sejati, dan bukan jibril-jibrilan?! Tetapi yang paling harus disayangkan adalah bahwa proklamasi Khadijah ini justru diterima mentah-mentah oleh Nabi Muhammad sebagai sah dari Tuhannya! Siapa yang lebih bersalah???


Sebuah Perbandingan Dari Pendiri Dua Agama Terbesar Di Dunia


Pendahuluan
Yesus mendirikan Kekristenan, Muhammad mendirikan Islam. Ini adalah dua agama terbesar di dunia dengan masing-masing sekitar 1,8 milyar dan 1,1 milyar anggota. Tak diragukan lagi, kedua tokoh tersebut telah mempengaruhi umat manusia dengan cara yang luar biasa. Sebagai pemimpin agama mereka mengemukakan banyak prinsip-prinsip untuk kehidupan.
Kedua agama ini mempunyai banyak kesamaan tertentu, namun sangat berbeda dalam aspek yang lain. Seperti apakah karakter dari pendirinya? Bagaimanakah mereka dibandingkan satu dengan yang lain? Apa yang dikatakan Alkitab dan Al-Quran mengenai Yesus? Apakah dorongan yang muncul akibat dari ajaran dan tindakan mereka kepada para pengikut mereka? Artikel ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan membandingkan dan membedakan beberapa dari tindakan dan ajaran mereka.
Catatan: Saya akan menggunakan Alkitab Terjemahan Baru dari LAI sebagai sumber untuk perkataan dan tindakan Yesus. Saya akan mengutip dari Quran, biasanya terjemahan N.J. Dawood [2], dan Hadis Al Bukhari [3] dan Muslim [4], "Life of Muhammad" (Kehidupan Muhammad) [5] yang diterjemahkan oleh A. Guillaume dari "Sirat Rasulallah" karya Ibnu Ishaq, Sejarah Tabari [6], dan Sunan Abu Dawud [7]. Secara umum, Hadis Al Bukhari dan Muslim adalah perkataan dan perbuatan Muhammad, dan diakui sebagai yang paling orisinil (abash) oleh kesarjanaan Islam. "Sirat Rasulallah" oleh Ibnu Ishaq diterima sebagai biografi panjang yang terbaik tentang Muhammad, dan sejarah Tabari merupakan keterangan sejarah terbaik mengenai Muhammad dan jemaah Islam mula-mula.

Beberapa kata-kata terakhir dari masing-masing menjelang kematiannya
Yesus: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" - Lukas 23:34. [Diucapkan saat menjelang kematian di kayu salib di Kalvari setelah dikhianati dan dijatuhi hukuman mati dengan alasan yang tidak masuk akal]
Muhammad: "Kiranya Allah mengutuk Kaum Yahudi dan Kristiani karena mereka telah membuat tempat untuk penyembahan di kuburan para nabi." Bukhari, vol 1, no. 427 [Muhammad telah diracuni beberapa tahun sebelumnya oleh seorang wanita Yahudi yang suaminya dibunuh oleh Kaum Muslim, dan racun tersebut secara perlahan telah menunjukkan efeknya. Dia mengucapkan kata-kata ini saat menjelang kematiannya di tangan istrinya Aisha]

Komentar
Saat saya mempelajari kehidupan kedua orang ini, saya menemukan bahwa perbandingan tersebut di atas menjelaskan beberapa perbedaan karakter yang sangat kuat. Ini adalah kata-kata mereka saat menjelang kematian, kata-kata yang akan menandai akhir hidup mereka. Kristus meminta Tuhan Elohim untuk mengampuni musuh-musuh-Nya, sedangkan Muhammad mengucapkan sebuah kutukan pahit terhadap mereka yang menolak tuntutan pengakuan akan kenabiannya. Tidakkah lebih tepat bagi Muhammad untuk meminta Allah menuntun kaum Kristiani dan Yahudi (yang dianggap sesat) saat dia akan meninggal?

Perbudakan
Yesus: tidak mempunyai budak. Yesus mengajarkan untuk melakukan kepada sesama kita sama seperti yang kita ingin mereka perbuat kepada kita (Lukas 6:31). Yesus tidak memiliki budak, dan hal itu jelas terlihat dari pengajaranNya bahwa Dia tidak akan mempunyai budak. Dia membebaskan orang-orang, bukan memperbudak mereka. Tidak ada orang yang ingin diperbudak dengan melawan kehendaknya sendiri. 
Lebih lanjut lagi, Paulus menulis dalam 1 Timotius 1:8-10
Kita tahu bahwa hukum Taurat itu adalah baik jikalau kita menggunakannya dengan semestinya. Kita juga tahu bahwa hukum itu dibuat bukan untuk orang-orang benar, tetapi untuk para pelanggar hukum dan pemberontak, orang-orang fasik dan pendosa, orang yang tidak kudus dan peleceh agama; bagi si pembunuh orang tua dan pembunuh lainnya, bagi orang cabul dan sesat, bagi penjual budak dan pembohong dan saksi-saksi dusta…
Dari ayat-ayat ini, kita melihat bahwa memperbudak orang dengan paksa dan perdagangan budak bertentangan dengan ajaran Kristen. 

Muhammad: seorang pelaku perbudakan. Dia memiliki dan menjual banyak budak, baik pria maupun wanita. Dia mengatakan bahwa ADONAI mengijinkan dia dan para pengikut Muslimnya untuk berhubungan seks dengan budak perempuannya jika mereka mau. Rujukan Quran Sura 33:50,52, 23:5, dan 70:30. Budak dianggap sebagai "barang rampasan" bagi kaum Muslim jika diperoleh dalam penyerangan, jadi mereka adalah milik kaum Muslim. Muhammad merasa bangga dan begitu tinggi-diri untuk menjadikan ribuan orang menjadi hamba.
Sejarawan Islam besar Tabari menulis mengenai hubungan seksual Muhammad dengan budaknya Mariyah (Koptik dari Mesir): "Dia berhubungan seks dengan budaknya ini dengan pendalilan yang manis bahwa ia adalah milik kepunyaannya" [Tabari, volume 39, halaman 194].

Muhammad menciptakan banyak budak dari hasil penyerangannya dan dari orang-orang yang diperanginya. Yang paling mencolok adalah para wanita dan anak-anak yang luput dari pembantaian besar-besaran Muhammad terhadap 800 pria (remaja muda ke atas) dari Yahudi Bani Quraizah (lihat Sura 33:26). Sirat Rasulallah - biografi tertua tentang Muhammad - menjelaskan lebih banyak detil pada halaman 461 dan seterusnya. Segera setelah membantai para pria Yahudi, Ibnu Ishak mencatat pada halaman 466 sbb:
Lalu Rasul membagi harta benda, para istri, dan anak-anak dari Bani Quraiza diantara para Muslim, dan pada hari itu dia mengumumkan pembagian rampasan terhadap kuda-kuda dan tawanan laki-laki, dan dia mengambil seperlima bagiannya, (Muhammad dan keluarganya memperoleh seperlima dari semua barang rampasan perang)…Lalu rasul mengutus Sa’d…dengan beberapa tawanan perempuan dari bani Quraiza ke Najd dan menjual mereka disana untuk mendapatkan sejumlah kuda dan senjata.
Bukhari juga mendokumentasikan Muhammad sebagai pemilik banyak budak-budak [vol 5, no.541 dan vol 7, no.344]. Muhammad mempunyai orang-orang Negro, Arab, Mesir, pria, wanita, Yahudi, Nasrani, dan para pagan Arab sebagai budak-budaknya. 

Muhammad juga mengijinkan para budak untuk dipukul secara keras. Saat istrinya diperiksa dengan seksama mengenai tuduhan perzinahan, menantu Muhammad, Ali, secara brutal memukuli budak Aisha di depan Muhammad, untuk memastikan bahwa ia mengatakan yang sebenarnya mengenai Aisha. Berikut kutipan dari "Sirat Rasulullah" karya Ibnu Ishaq, yang diterjemahkan A. Guillaume  (Kehidupan Muhammad, halaman 496):
Lalu Rasul memanggil Buraira (budak Aisha) untuk menanyainya, dan Ali bangkit dan memberikannya pukulan yang menyakitkan sambil berkata, "Katakan pada Rasul yang sebenarnya"…
Dan Muhammad tidak menghentikan Ali memukuli budak tersebut. 

Muhammad juga mengijinkan budak perempuan yang baru ditangkap, digunakan untuk keperluan seks. Lihat Hadis Shahih Muslim vol. 2, no.3371,
Abu Sirma berkata kepada Abu Said Al Khudri: "Oh Abu Said, Apakah kau dengar utusan Allah menyebutkan tentang  al-azl (coitus interruptus)?" Ia mengatakan "Ya", dan menambahkan: "Kami berangkat dengan pesan Allah dalam perjalanan ke Mustaliq dan menawan beberapa wanita Arab yang cantik; dan kami mengingini mereka karena kami menderita tanpa kehadiran istri kami, (tapi pada saat yang sama) kami juga menginginkan tebusan untuk mereka. Jadi kami memutuskan untuk berhubungan seksual dengan mereka tapi dengan melakukan azl" (menarik organ seksual pria sebelum keluarnya mani demi menghindari kehamilan). Tapi kami mengatakan: "Kita melakukan sesuatu padahal utusan ADONAI ada di antara kita; mengapa kita tidak tanyakan saja kepadanya?” Lalu kami bertanya pada utusan Allah dan ia berkata:                                
Tidak menjadi masalah apakah kamu melakukannya atau tidak, karena setiap jiwa yang akan dilahirkan sampai pada hari kebangkitan pasti akan dilahirkan (penekanan penterjemah).

Dan Hadis Shahih Muslim vol. 3, no.3432
Abu Said al-Khudri melaporkan bahwa dalam peperangan Hunain, utusan Allah mengirimkan pasukan ke Autas dan menghadang musuh dan berperang melawan mereka. Setelah dapat mengalahkan dan menawan mereka, sahabat-sahabat utusan Allah tampak menahan diri untuk berhubungan seksual dengan para tawanan wanita karena suami-suami mereka adalah penyembah berhala. Tetapi Allah, Maha Besar, malah mewahyukan mengenai hal itu: 
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita-wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu (Sura 4:24). (Dpl. dihalalkan bagi Muslim secara hukum untuk berhubungan seksual dengan budak tawanan pada saat masa mentruasi mereka telah berakhir).
Komentar
Pengajaran Yesus akan menghalangi orang dari memperbudak orang lainnya secara paksa. Dia berkata, "Perbuatlah kepada orang lain seperti apa yang kamu kehendaki untuk orang lain perbuat kepadamu" (Lukas 6:31). Di lain pihak, Muhammad dan laskarnya pergi dan menyerang banyak orang dan memaksa mereka ke dalam perbudakan. Lebih buruk lagi, Muhammad memisahkan keluarga para budak dengan membagi mereka di antara para prajuritnya, dan ia mengijinkan para pria untuk memperkosa para budak perempuan.

Dosa
Yesus: lahir kudus tanpa dosa, dan menjalani hidupnya dengan tidak bercela. Yesus menegaskan ketidakberdosaan-Nya dengan menantang, "Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?" (Yohanes 8:46). Juga perhatikan 2 Korintus 5:21, 1 Yohanes 3:5, Ibrani 4:15
Muhammad: diproklamirkan Allah berkali-kali sebagai seorang pendosa, antara lain menurut Sura 40:55: "Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi."

Sura 48:1-2: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang …"
Muhammad juga berdoa untuk pengampunan dosa dirinya, Bukhari vol. 9, no. 482:
Oh Allah! Ampuni aku, dosa yang kulakukan di masa lalu atau di masa yang akan datang, juga dosa yang kulakukan secara tersembunyi maupun yang nyata-nyata.
Muhammad bahkan mengakui telah terlanjur melukai atau mengutuki orang secara tidak adil. Dari Shahih Muslim, volume 4, "Buku Kebajikan dan Amal Ibadah, dan Menyatukan Tali Silaturahmi", Bab MLXXV
BARANGSIAPA YANG ATASNYA TELAH (TERLANJUR) DILETAKKAN KUTUKAN OLEH RASUL ALLAH, PADAHAL SEBENARNYA DIA TIDAK LAYAK MENERIMANYA, MAKA ITU AKAN MENJADI SUMBER PAHALA DAN RAHMAT BAGINYA.

Hadis no. 6287 mencatat, Abu Juraira meriwayatkan kata-kata dari utusan Allah: "Oh Allah, aku adalah seorang manusia, dan bagi siapa saja diantara kaum Muslim yang kepadanya aku melemparkan nista atau meletakkan kutukan atau memberikannya cambukan, biarlah itu dijadikan sumber kesucian dan rahmat."

Komentar
Yesus adalah manusia tak berdosa - Putera ADONAI. Muhammad adalah seorang yang mengangkat dirinya sendiri sebagai nabi (tak ada Tuhan atau nabi yang mengesahkannya) - seorang manusia yang dapat melakukan dosa dan melakukan kesalahan, mempunyai sifat baik dan jahat. Ada saat-saat dia baik, ada saat-saat  dia mengutuk dan melukai (termasuk merampas dan membunuh) banyak orang. Seberapa besar porsinya sifat atau karakter yang tak terelakkan itu terwujud ke dalam agama mereka masing-masing? Yesus murni-kudus dan tanpa cela, sementara Muhammad menyatakan bahwa ia berdoa DEMI ALLAH meminta pengampunan terhadap dosa-dosanya hingga lebih dari 70 kali setiap harinya! Siapakah yang hendak Anda ikuti? [Muhammad berkata: "Demi Allah! Saya meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari 70 kali." Bukhari no. 1732].

Menghukum pendosa yang mau bertobat
Yesus, seperti yang dipetik dari Injil Yohanes 8:2-11:
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait ADONAI, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggADONAI Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (penekanan penterjemah)
Muhammad, seperti yang dipetik dari Hadis Abu Dawud, no. 4428:
Buraidah berkata: Seorang wanita dari Ghamid datang kepada Nabi dan berkata: "Aku telah berbuat zinah", Ia (Muhammad) berkata: "Pulanglah". Dia pulang dan (akan tetapi) pada hari berikutnya dia datang lagi kepadanya, dan berkata: "Mungkin kau ingin mengirimku kembali seperti yang kau laukakn kepada Maiz b. Malik. Aku bersumpah demi Allah, aku hamil." Ia berkata kepadanya "Pulanglah". Dia pulang dan datang kembali padanya pada hari berikutnya. Ia berkata padanya: "Pulanglah sampai kau melahirkan anak itu." Ia lalu pulang. Saat ia telah melahirkan, ia membawa anak itu kepadanya, dan berkata: "Ini dia! Aku telah melahirkannya." Ia berkata: "Pulanglah, susui dia sampai kau menyapih dia." Saat dia sudah menyapih anak itu, dia membawanya kepadanya (Muhammad) dengan sesuatu di tangannya yang sedang ia makan. Anak itu kemudian diberikan kepada seseorang dari kaum Muslim dan diapun (sang nabi) memberi perintah mengenai wanita itu. Maka sebuah lubang digali baginya, dan dia memberi perintah mengenai wanita itu dan dia dirajam batu hingga tewas. Khalid adalah salah satu diantara orang banyak yang melemparkan batu kepadanya. Dia melemparkan sebuah batu kepadanya. Saat setetes darah terpercik kepipinya, iapun menyiksa wanita itu. Sang nabi berkata kepadanya: "Tenang Khalid. Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni". Lalu ia memberikan perintah mengenai wanita itu, berdoa untuknya dan wanita itupun dikuburkanlah."
Komentar
Berikut adalah perbedaan yang sebenarnya mengenai kedua tokoh ini. Saat Yesus berhadapan dengan wanita pezinah, Dia tidak menghukumnya tetapi tidak membela perbuatan dosanya, yaitu dengan menyuruhnya pergi namun memerintahkan agar jangan berbuat dosa lagi. Dia memberinya kesempatan untuk mendapatkan penebusan - yaitu sebuah contoh sesungguhnya dari welas asih pengampunan.
Berapa banyak orang yang memulai sesuatu di jalan yang salah, tetapi tahun-tahun kemudian ia mampu memutar balikkan arah hidupnya? Tidak hanya sampai bertobat, tetapi mereka juga telah mampu membantu orang lain untuk beralih pula? Yesus menawarkan kesempatan ini kepada wanita tersebut. Di bawah hukum agama, orang Yahudi mungkin telah merajam wanita itu sampai mati, tetapi kasih dan belas kasihan Kristus lebih besar dari itu.
Pendekatan Muhammad jauh berbeda (dan samasekali tak masuk ke akal!). Pada awalnya dan sejak awalnya, dia tampak mencoba untuk membebaskan wanita pezinah tersebut. Wanita tersebut telah mengakui dosanya sendiri, apa adanya, kepada Muhammad. (Tampak sekali dia merasa bersalah dan siap bertobat dan sungguh-sungguh bertobat), tetapi justru Muhammadlah yang tidak siap, lalu menolak untuk mendengar wanita itu serta menanganinya. Malahan, Muhammad menyuruh wanita itu pulang sia-sia tanpa solusi tanpa nasihat. Hal ini terjadi sampai LIMA kali ia harus menghadap! (Tiga kali berturut-turut dalam tiga hari, dan dua kali berikutnya setelah melahirkan dan menyapih). EMPAT kali Muhammad menghindar untuk menangani situasi demikian. Akhirnya setelah pengakuan dosa yang konsisten dari wanita tersebut, Muhammad dipaksa untuk menghadapi keberdosaan wanita tersebut. Muhammad mengijinkannya untuk melahirkan, menyusui dan menyapih anak itu, yang dapat memakan waktu 1-3 tahun! Dan akhirnya wanita itu kembali lagi dan Muhammad yang kehilangan akal akhirnya terpaksa memerintahkan agar dia dirajam.

Wanita ini tidak hanya mengaku tetapi ia juga bertobat. Dia adalah seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab terhadap komunitasnya. Tidak bisakah Muhammad memaafkannya sementara telah ada banyak macam orang-orang berdosa bersamanya? Muhammad mengijinkan banyak orang lainnya lepas dari dosa yang telah diakuinya. Bahkan orang yang telah membunuh anggota keluarganya diampuni jika mereka mengakui bahwa Muhammad adalah nabi Tuhan dan bahwa hanya ada satu Tuhan. Tapi Muhammad justru tidak dapat berhikmat menangani dengan belas kasihan terhadap wanita tersebut. Dia tidak dapat melihat jauh ke depan. Dia tidak dapat melihat bahwa wanita tersebut telah memutar arah hidupnya, membesarkan anaknya dengan baik, dan melakukan hal yang benar. Kerabunan hati Muhammad menyebabkan kematian wanita tersebut secara tragis.
Muhammad bahkan tidak menanganinya menurut hukum Taurat Musa. Dalam hukum Musa, pezinah harus dilempari dengan batu sampai mati. Muhammad tidak melakukan seperti itu, dia (dalam kerikuhannya) memberi wanita itu beberapa tahun untuk hidup (dalam kehidupan guilty feeling terkatung-katung yang menyiksa batin). Muhammad memperhitungkan penundaan sampai dia melahirkan, bahkan menunggu sampai wanita itu menyapih anaknya. Padahal pastilah ada wanita lain yang bisa saja mengasuh anak tersebut. Tampak bahwa Muhammad hanya sekedar menangani situasi ini sebaik-baiknya (atau malah seburuk-buruknya) yang ia bisa; Muhammad hanya membuat peraturannya sendiri sambil lalu.  [Aturan terakhir yang dibuat Muhammad justru membenarkan apa yang sudah terlanjur dipersalahkan terhadap wanita tersebut (!), yaitu tatkala ia berkata: "Oleh Dia yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, dia (perempuan ini) telah bertobat sedemikian rupa, sehingga jikalau ada seseorang yang bersalah lalu bertobat sedemikian rupa pula, maka ia akan diampuni". Tampaknya Muhammad justru merasakan guity-feeling sendiri atas apa yang telah diperbuatnya terhadap perempuan yang gigih mau bertobat tetapi tidak mendapatkan pengampunannya dari Muhammad, kecuali penyiksaan batin bertahun-tahun! Inikah kualitas nabi yang Anda andalkan dan percayai?!].

Perang - cara memperlakukan lawan
Yesus: Dalam Lukas 9:54, 55, Yesus menegur murid-muridNya ketika mereka berkeinginan menghancurkan sebuah kota yang menolak guru mereka. Juga, dalam Lukas 22:52, murid-murid Yesus mulai menyerang orang yang datang untuk menangkap Yesus, tetapi Dia melarang dan menghentikan mereka, lalu menyembuhkan seseorang yang terluka disana dalam penyerangan.
Muhammad: mengatakan kepada para pengikutnya untuk secara agresif mengadakan perang (fisikal) terhadap non-Muslim, lihat sura 9:5,29. Sura 9 ini adalah salah satu Sura terakhir yang disampaikan oleh Muhammad. Awalnya, ketika kelompok Muhammad dalam keadaan lemah, ia memerintahkan para pengikutnya untuk mencoba bergaul baik dengan orang lain. Setelah umat Islam menjadi kuat, ia memerintahkan mereka untuk menyebarkan Islam secara paksa. Abu Bakar, Umar, dan Usman melanjutkan agresi peperangannya. Beberapa tindakan brutal Muhammad termasuk:
Pembantaian sekitar 800 tawanan laki-laki Yahudi: (dicatat dalam Sura 33:26).
Ia memerintahkan eksekusi 10 orang ketika ia merebut Mekah. Tiga diantaranya adalah budak perempuan yang sebelumnya mengolok-olok Muhammad. Lihat "The Life of Muhammad", halaman 551 dan 552.
Komentar
[Sekalipun para ulama Islam sering mencoba mempersamakan ajaran Muhammad dengan ajaran Yesus dalam "ayat-ayat pedang" yang dikutip secara harfiah (misalnya dengan mengutip Injil Matius 10:34: "…Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang", dll), namun mereka tidak mau memaknai arti rohaniah-nya, padahal] tidak seorang pun dapat membayangkan Yesus memerintahkan orang kudusnya untuk penyerangan, atau penghukuman terhadap gadis-gadis budak karena mengejeknya di tahun-tahun sebelumnya. Dia membawa pesan yang lebih baik dan cara hidup yang lebih baik. Tidak ada yang akan membayangkan Yesus membuat orang disiksa demi memaksa orang tersebut untuk menunjukkan uang yang disembunyikannya agar dirampasi. Hidup dan ajaran Yesus total bebas dari keserakahan.
Muhammad mungkin saja seorang yang sangat brutal. Tetapi apakah membunuh beberapa budak perempuan karena telah mengejek dia dapat dibenarkan? Apakah dengan membiarkan mereka terbunuh itu dapat dibenarkan? Apakah itu tampaknya rasional dan masuk akal? Apakah menyiksa seseorang hanya untuk mendapatkan uangnya adalah penggambaran "keunggulan" jenis manusia yang harus diikuti, dipatuhi, dan ditiru oleh masyarakat? Suri teladan surgawikah itu?

Wanita dan Pernikahan
Yesus: tidak menikah. Ia menyembuhkan perempuan, memaafkan perempuan, dan membesarkan hati perempuan. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa suami harus mengasihi istri mereka dan tidak bersikap kasar dengan mereka (Kolose 3:19, Efesus 5:25) dan bahwa pria dan wanita adalah sama di dalam Kristus (Galatia 3:28), dan bahwa perempuan harus diperlakukan dengan hormat (1 Petrus 3:7).
Muhammad: memerintahkan pengikut laki-lakinya untuk memukul istri mereka yang tidak patuh. Dia memberi laki-laki hak untuk memukul istri mereka yang bahkan hanya karena diduga tidak mematuhi mereka!
Sura 4:34 "Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (pembangkangannya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka."
Ayat di atas diturunkan sehubungan dengan seorang wanita yang mengeluh kepada Muhammad bahwa suaminya telah menamparnya di muka, yang masih ditandai dengan bekas tamparan. Pada awalnya, Muhammad berkata kepadanya, "Balas saja dia"; tapi kemudian Muhammad mengubah pikiran dengan menambahkan "Tunggu sampai aku berpikir tentang hal ini." Kemudian ayat seperti yang tercantum di atas itulah yang diwahyukan, dan Muhammad menambahkan lagi, "Kami (dia dan wanita itu) menginginkan satu hal, tapi Allah menginginkan yang lain."
Hadis juga mengatakan cukup banyak tentang wanita:
Muhammad berkata bahwa perempuan umumnya begitu jahat sehingga mereka akan menjadi penghuni mayoritas di neraka. Melanjutkan dengan Bukhari, vol. 1, no.301: "Oh perempuan! Berilah sedekah, karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita). Merekapun (wanita] bertanya," Mengapa begitu, Oh Rasul Allah? "Dia menjawab, "Kamu sering mengutuk dan tidak berterima kasih kepada suamimu."
Bukhari vol. 1, no. 28: Nabi berkata, "Aku telah ditunjukkan api-neraka dan mayoritas pennghuninya adalah perempuan yang tidak tahu berterima kasih." Maka ditanyakan, "Apakah mereka kafir kepada Allah?" (Atau mereka tidak tahu berterima kasih kepada Allah?), dia menjawab, "Mereka tidak berterima kasih kepada suami mereka dan tidak berterima kasih untuk nikmat dan kebaikan yang dilakukan untuk mereka..."

Sahih Muslim mengatakan mereka adalah minoritas di surga:
Volume 4, no. 6600: "Imran Husain melaporkan bahwa utusan Allah mengatakan: Di antara para penghuni Surga, para perempuan akan menjadi minoritas."
Dengan meletakkan kedua Hadis ini bersama-sama, kita menemukan Muhammad yang berkata bahwa perempuan adalah minoritas di surga, dan mayoritas di neraka. Jadi ini tak ada hubungannya dengan ratio/perbandingan statistik mengenai jumlah kaum perempuan yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Muhammad memandang perempuan lebih berdosa ketimbang pria. Alasannya? Karena para wanita itu tidak berterima kasih kepada suami mereka!
Ditempat lain, Muhammad juga menyatakan bahwa perempuan kurang cerdas dibandingkan dengan pria: Bukhari, volume 1, no. 301: "...Lalu ia (Muhammad) berpapasan dengan para perempuan dan berkata, "Hai perempuan, berilah sedekah karena aku telah melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita)." Tanya mereka, "Mengapa demikian Oh utusan Allah? "Dia menjawab, "Kamu sering mengutuk dan tidak tahu berterima kasih kepada suamimu. Aku tidak melihat ada orang yang sedemikian kurang cerdas dan kurang beragama seperti kamu. Seorang pria yang berhati-hati dan berakal bisa disesatkan oleh beberapa dari kalian. "Para perempuan itu bertanya, "Ya Rasul Allah, apa kekurangan kami dalam kecerdasan dan agama?" Dia berkata, "Bukankah kesaksian dari dua perempuan sama dengan kesaksian satu laki-laki?" Mereka menjawab menyetujui. Dia berkata, "Inilah kekurangan dalam kecerdasannya..." [Perhatikan betapa jawaban Sang Nabi itu tidak menjawab apapun dari pertanyaan perempuan, melainkan langsung penghukuman: "Kesaksian perempuan itu tidak cukup valid"].

Komentar
Ajaran Yesus Kristus menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah sama di hadapan mata Tuhan. "Tidak ada laki-laki ataupun perempuan didalam Kristus". Tidak juga kelak disorga. Secara sosial, Kristus berurusan dengan mereka menurut belas kasihan Bapa.
Muhammad memposisikan dua kelompok perempuan: perempuan budak dan orang bebas. Bahkan hari ini di negara-negara Islam perempuan diatur sebagai warga kelas kedua dan dikendalikan oleh laki-laki. Hal ini terjadi karena Muhammad yang menempatkan mereka begitu dalam ajaran-ajarannya.

Identitas Kristus
Yesus: mengatakan diriNya bahwa DIA ADALAH ANAK ADONAI (Yohanes 5:18-27, 10:36, Matius 26:63,64).
Yesus bertanya, "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Simon Petrus pun menjawab, "Engkau adalah Kristus, Anak ADONAI yang Hidup." Maka Yesus berkata, "Berbahagialah kamu Simon bin Yunus, karena ini tidak dinyatakan kepadamu oleh manusia, tapi oleh Bapa-Ku di surga" (Matius 16: 15-17).
YESUS ADALAH FIRMAN ADONAI "Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita pun melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yohanes 1:14)
YESUS SEBAGAI TUHAN "Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa ADONAI, tidak menganggap kesetaraan dengan ADONAI itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia..." Filipi 2:5-7,9 (Terj. Baru)
Muhammad: mengatakan bahwa Yesus bukan Anak Allah; Quran tidak membuat perbedaan antara para nabi dan Kristus tidak lebih dari seorang Utusan:
Sura 5:75 "Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul..."
Quran menyangkal Kristus berasal dari Allah:
Sura 43:59: "Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail."
Sura 3:59: "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia."

Komentar
Kristus, sebagai seorang Nabi besar dan Guru yang selalu berkata yang benar (Yohanes 14:6, Sura 19:34 dll), juga mengajarkan bahwa Dia adalah Anak ADONAI, Firman ADONAI, Mesias, dan inkarnasi Tuhan. Sebaliknya Muhammad menyangkal hal ini. Jadi, apakah Yesus mengatakan hal yang sebenarnya, ataukah dia hanyalah seorang pembohong atau seorang yang gila? Tak ada kemungkinan lain lagi. Tetapi tidak ada bukti terkecil pun dimana Yesus itu adalah si pembohong apalagi si gila. (Yang tinggal hanyalah dia berkata yang benar karena dia Kalimat Allah dan Ayatollah). Sebaliknya kehidupan Muhammad menghalalkan tipu daya (lihat Sirat Ibn Ishaq p. 323, Tabari VIII:23 dll).

Kedua orang ini tidak bisa sama-sama benar tentang identitas Kristus. Ingat, Muhammad muncul dari padang pasir dengan "wahyu" sekitar 600 tahun kemudian. Dia punya sedikit pengetahuan tentang apa yang ia bicarakan. Dia (karena belajar dengan mendengar kesana-sini) sering menangkap salah tentang ajaran Alkitab yang ia sendiri tegaskan sebagai Firman ADONAI. [Ia malah terpaksa menggantikan "wahyu" yang turun terdahulu kepadanya dengan "wahyu" yang turun belakangan demi menghindari kontradiksi, dan itu dinamainya "nasikh" (ayat pengganti) dan "mansukh" (ayat yang digantikan)].

YESUS patut disembah
Yesus: mengajarkan bahwa hanya ADONAI harus disembah dalam Matius 4:10:
Yesus berkata kepadanya (iblis), "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis, "Engkau harus meyembah Tuhan, ADONAImu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti." Tetapi (karena Ia sendiri adalah Firman ADONAIyang adalah ADONAI, lihat Yohanes 1:1), ketika seseorang pria datang menyembah Yesus, maka diapun mengizinkan hal itu (Matius 8:2).
Alkitab memerintahkan kita untuk menyembah Yesus Kristus (sebagaimana semua malaikat juga harus menyembahnya):
...supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia..." (Yohanes 5:23).
Dan ketika Ia (ADONAI) membawa pula Anak-Nya yang sulung (Yesus) kedunia, Ia berkata: "Semua malaikat ADONAI harus menyembah Dia" (Ibrani 1:6).
...supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi; dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan", bagi kemuliaan ADONAI, Bapa! (Filipi 2:10, 11)
Muhammad: menantang bahwa YESUS TIDAK patut disembah Quran menyiratkan bahwa Yesus tidak patut disembah:
Sura 43:81: "Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (memuliakan anak itu)."
Komentar
Hanya Tuhan yang berhak disembah sebagai yang ilahi. Kaum lelaki telah memperoleh sebentuk penyembahan sebagai penguasa, tetapi Allah memerintahkan bahwa Ia sendiri sajalah yang harus disembah. Yesus mengajarkan ini, tetapi tidak menolak dan melarang penyembahan terhadap dirinya. Muhammad tidak tahu siapa Yesus, dan dengan demikian ia menyangkal penyembahan kepada Anak Allah (yang ia salah pahami sebagai anak hasil kawin-mawin antara Allah dan seorang istri/Maryam: "Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri" (Sura6:101)

Doa
Yesus: mengajar murid-muridNya untuk berdoa saja dengan sederhana, tidak bertele-tele dan dari hati. Tuhan mendengarkan hati, bukan apa yang kelihatan dari luar:
Matius: 6:6-7: "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal ADONAI. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan..."
Yesus mengajarkan bahwa doa yang benar adalah ekspresi dari hubungan dan komunikasi roh dengan Bapa surgawi.
Muhammad: mengajarkan doa ritual formal dan berulang-ulang, kutipan berasal dari Bukhari, vol. 1,
no. 488 - seseorang yang lewat di depan orang yang berdoa akan membatalkan doanya
no. 489 - adalah berdosa jika seseorang lewat di depan orang lain yang lagi berdoa
no. 660 - jangan menaikkan doa sebelum Imam (ulama Muslim yang memimpin ibadah, doa-doa ritual), atau Allah akan mengubah wajahmu menjadi wajah keledai
no. 685 - jika baris doa (laki-laki) tidak lurus, Allah akan merusak wajah Anda
no. 690 - jika baris doa yang tidak lurus, maka doanya tidaklah layak
no. 717 - jika kamu melihat ke atas saat berdoa, kamu akan kehilangan penglihatanmu
no. 759 - jika Anda tidak melakukan ruku’ dengan sempurna, doa-doamu tidak akan diterima
Kedua sosok ini amat sangat berbeda. Keduanya telah meninggalkan jejak mereka pada dunia. Kristen mengikuti Kristus, umat Islam mengikuti Muhammad. [Kristen berdoa senyap dalam hati, sementara Muslim kini berdoa bludak ke trotoar-trotoar jalan]. Keduanya mengaku berasal dari Allah, tetapi ajaran-ajaran dan tindakan mereka bertentangan satu sama lain. Hanya satu saja yang bisa benar-benar berasal dari Allah. (Dan karena kontrasnya perbedaan keduanya, maka tidak sulit amat bagi kita untuk mencium keasliannya).
Yesus berkata bahwa nabi-nabi palsu akan datang: "Dan banyak nabi palsu akan muncul dan mereka akan menyesatkan banyak orang" (Matius 24:11). Apakah mungkin bahwa Muhammad termasuk dalam kategori nabi palsu?


Berapa Faktor Yang Menyebabkan Umat Islam Menjadi Kristen

Hasil penelitian terakhir perpindahan dari Islam menjadi Kristen

berikut ini adalah ringkasannya : 
Pada akhir tahun 1960, terdapat perubahan besar pada pengikut Kristus di antara orang-orang Jawa di Indonesia, mengikuti pertikaian antara orang-orang Islam dan orang-orang Komunis. Kami telah melihat pergerakan-pergerakan yang serupa di Afrika Utara dan Asia Selatan, termasuk hal-hal kecil di lain tempat.
Dalam kenyataannya, dan mungkin berlawanan dengan perasaan, jumlah dari orang-orang Kristen baru setiap tahunnya jauh melampaui jumlah orang-orang Islam baru, meskipun rata-rata pertumbuhan pertahun untuk Muslim (1,81%) lebih tinggi dari Kristen (1,23%). Abad kemarin, orang Kristen bertumbuh lebih rendah dari orang Islam, dimana Muslim bertumbuh dari 12 sampai 21% dari keseluruhan populasi pada waktu itu. Tapi ini kejutan yang luar biasa. Kekristenan memiliki lebih banyak jumlah total pengikut dari pada Islam. Orang Islam bertambah di sub-Sahara Afrika dan diantara orang Afrika-Amerika oleh perpindahan (agama), namun di tempat lainnya, pertumbuhan pada umumnya melalui kelahiran dan imigrasi. Pertumbuhan utama untuk orang-orang Protestant, khususnya Evangelikal dan Pentakosta adalah melalui perpindahan (agama).
Antara 1991 dan 2007, sekitar 750 orang Islam yang telah memutuskan menjadi pengikut Kristus, telah mengisi formulir pertanyaan kilat untuk pertanyaan-pertanyaan dasar. Pengisi formulir berasal dari 30 negara dan 50 kelompok suku mewakili setiap wilayah dari dunia Muslim (lembar pertanyaan tersedia di [dudley@fuller.edu] dalam melihat sebuah kehidupan di dalam iman.
Kita dapat melihat pada pengalaman-pengalaman terpenting yang telah memperngaruhi orang-orang Islam. Para responden telah menempatkan gaya hidup orang Kristen sebagai pengaruh yang sangat penting di dalam keputusan mereka mengikut Kristus.

• Seorang mantan Sufi dari Afrika Utara membuktikan bahwa tidak ada perbedaan antara kepercayaan moral dengan praktek dalam kehidupan orang Kristen yang ia telah lihat.
• Seorang Mesir telah membandingkan kasih sekelompok Kristen di Universitas Amerika dengan perlakuan tanpa-kasih dari murid dan mahasiswa yang ada di Medina, Arab Saudi.
• Seorang wanita Oman menyaksikan bahwa orang Kristen memperlakukan kaum wanita sederajat.
• Lainnya melihat pernikahan-pernikahan Kristen yang berlandaskan kasih sayang.
• Beberapa orang miskin mengatakan, pekerja-pekerja Kristen asing memiliki kehidupan yang sederhana, memakai pakain lokal dan mengikuti budaya setempat; tidak makan babi, minum bir atau menyentuh lawan jenis.
• Seorang Maroko bahkan telah diterima oleh bekas ipar Kristennya setelah pernikahannya mengalami masa-masa yang sukar.

Banyak orang-orang Islam yang menghadapi kekerasan dari orang-orang Islam lainnya tidak melihat itu dalam kehidupan orang-orang Kristen yang mereka kenal.Kekerasan sesama orang Islam telah membawa banyak orang Islam melihat kenyataan, yaitu mereka yang masih hidup setelah terjadinya perang antar suku tahun 1971 antara Pakistan Timur dengan Barat, perang Arab dan Berber di Afrika Utara, serta antara Arab dengan Negro Afrika di Darfur.
Kebanyakan faktor-faktor yang didaftarkan oleh mantan Muslim adalah bagaimana pengalaman-pengalaman campur tangan keajaiban Tuhan semakin bertambah setelah mereka memutuskan mengikuti Kristus.

• Di Afrika Utara, tetangga-tetangga Muslim meminta orang-orang Kristen untuk berdoa bagi anak-anak perempuan yang sakit keras, dan mereka menjadi sembuh.
• Di Senegal, seorang pemimpin rohani Muslim menunjuk pada kesabaran orang-orang Kristen ketika ia sendiri tidak mampu menyembuhkan mereka.
• Di Pakistan, setelah ziarah ke Mekah tidak menghasilkan kesembuhan bagi seorang gadis Syiah, pada akhirnya gadis ini disembuhkan oleh kuasa doa orang Kristen.

Hubungan-hubungan yang sangat dekat dapat ditemukan melalui pelepasan dari kuasa roh jahat dan ketertarikan kepada Yesus. Hal yang menarik, Yesus disebut sebagai nabi penyembuh dalam Al Quran, dan memiliki kuasa atas roh-roh jahat di kitab-kitab Injil. Di Afrika Utara, seorang dukun memakai sihir untuk melawan seorang pria pengikut Yesus. Dukun tersebut menjadi tidak waras dan ditinggalkan oleh keluarganya. Tapi pria pengikut Yesus ini berdoa kepada Kristus agar boleh membebaskan dia dari kegilaanya, dan dukun inipun disembuhkan.
Tentu, kuasa dan berkat (melalui Yesus di atas) bukanlah akhir dari kesaksian para mantan Muslim ini. Alkitab juga menawarkan teologi penderitaan, dimana banyak dari orang-orang Islam yang mengikuti Kristus menemukan iman mereka dikuatkan melalui penganiayaan yang mereka alami.. Ketidak puasan dengan model Islam yang mereka telah alami

• Mereka menyatakan ketidak-senangan terhadap Al Quran yang menekankan pada hukuman Allah dan bukan kasihnya.
• Liturgi doa harus dilakukan dalam bahasa Arab, sebagaimana tuntutan agama Islam. Seorang (Muslim) Jawa bertanya, “Tidakah Allah yang maha tahu mengetahui bahasa Indonesia?”
• Muslim lainnya mengeritik penggunaan jimat-jimat dan doa pada kuburan-kuburan orang-orang (yang dianggap) suci.

Beberapa responden menyatakan, pertikaian dan pembunuhan demi mempertahankan Islam serta ketidak-tepatan hukum Islam, yang mereka katakan tidak mampu merubah hati nurani dan masyarakat. Pembebasan dari ilusi ini semakin menyebar di dunia Muslim
• Banyak orang Iran tertarik pada Kabar Baik setelah Revolusi Khomeini pada tahun 1979.
• Orang-orang Pakistan semakin menerima (Injil) setelah Presiden Zia ul-Haq (1977-1988) mencoba memberlakukan hukum Islam (syariah).
• Orang-orang Afganistan semakin terbuka setelah Islam Taliban menguasai dan memerintah negara itu (1994-2001).
Sebagaimana halnya dengan (rasul) Paulus dan Kornelius di Kisah Para Rasul, penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi mengambil bagian dalam pertobatan banyak orang. Lebih dari seperempat responden, 27% mencatat mimpi dan penglihatan sebelum keputusan mereka untuk menerima Kristus, 40% pada waktu pertobatan dan 45% setelahnya.

• Wanita Algeria menyaksikan penglihatan, yang juga disaksikan oleh ibu mertua Muslimnya ketika masuk ke kamarnya dan berkata  ‘Yesus tidak mati, Ia ada di sini.’
• Di Israel, seorang Arab bermimpi bahwa ayahnya (yang telah meninggal dunia) berkata, ‘Ikutilah pendeta, ia akan menunjukan kepadamu jalan yang benar’.
Mimpi dan penglihatan lainnya nampak kemudian dan memberi semangat pada masa penganiayaan.
• Seorang wanita Turki dipenjara karena pertobatannya, ia mendapat penglihatan bahwa ia akan dibebaskan, dan dia kemudian memang dibebaskan.
• Seorang muda Afrika Utara mengalami penglihatan dimana beribu-ribu orang percaya di jalan-jalan memproklamasikan iman mereka dan telah menguatkannya untuk bertahan dalam penderitaanya sebagai seorang pengikut Yesus.

Pesan Injil (Kabar Baik) adalah jaminan keselamatan oleh kasih Tuhan
Pesan Injil (Kabar Baik), khususnya pada jaminan keselamatan dan pengampunan, juga dinilai sangat menarik bagi orang-orang Islam. Al Quran menyatakan bahwa ‘mereka yang bertobat dan percaya, dan bekerja benar…akan masuk surga’ (19:60). Namun dinyatakan juga bahwa ‘Allah mengampuni siapa yang ia kehendaki dan menghukum siapa yang ia kehendaki’ (2:284), sehingga orang-orang Islam tidak mempunyai kepastian keselamatan.
• Seorang wanita Indonesia berbicara dengan ketakutan mengenai tradisi ajaran Muhammad, bahwa jembatan yang menghubungi neraka dan surga setipis rambut.
• Seorang Mesir berkata bahwa ia tertarik kepada iman Kristen karena dalam kotbah-kotbah dijelaskan bahwa orang-orang yang datang kepada Tuhan dengan segenap hati pasti akan Ia terima.
Ketertarikan berikutnya bagi orang-orang Islam adalah Roh kebenaran di dalam Alkitab. Al Quran bersaksi bahwa Torah, Mazmur dan Injil (biasanya dimengerti sebagai Perjanjian Baru) adalah berasal dari Tuhan. Meskipun pada umumnya mereka diajar bahwa buku-buku itu dikorupsi, namun sering mereka baca dan temukan kebenaran dan mereka menyimpulkan bahwa tulisan-tulisan tersebut pastilah dari Tuhan.

• Alkitab telah menolong seorang Mesir mengerti ‘karakter Tuhan yang sebenarnya.’
• Kotbah di Bukit telah menolong keyakinan seorang Islam Lebanon, bahwa ia harus mengikuti Seseorang yang telah mengajar dan memberi contoh nilai-nilai tersebut.

Mereka juga telah tertarik ajaran Alkitab tentang kasih Tuhan. Di Al Quran, meskipun Allah mengasihi mereka yang mengasihinya, namun kasihnya adalah kasih yang terbatas. ‘tidak mengasihi mereka yang menolak untuk beriman’ (3:31-32). Tidak seperti ajaran Kristen. ‘Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Tuhan, tetapi Tuhanlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita’ (1 Yohanes 4:10) dan juga, ‘Akan tetapi Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa’ (Roma 5:8).Seorang Afrika Barat terkejut akan kenyataan bahwa kasih Tuhan adalah untuk semua orang, bahkan terhadap musuh sekalipun. Meskipun Al Quran menolak bahwa Allah adalah seorang bapa (37:152), banyak orang Islam mendapatkan ini sebagai sebuah konsep yang sangat menghibur dan berpengharapan.
Khususnya yang menarik orang Islam adalah kasih yang dinyatakan melalui kehidupan dan ajaran Yesus. Al Quran telah menyebut Isa (Yesus) orang yang tidak berdosa (19:19). Banyak Muslim tertarik pada penggambaran Yesus di Al Quran dan kemudian datang pada Injil untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi.

• Seorang Saudi pertama kali dibawa kepada Yesus pada suatu perayaan malam Natal di Jerman – bahkan sebelum ia tahu Jerman.
• Banyak orang seperti orang Syiah dari Iran ini, yang tertarik kepada Kristus sebelum ia tertarik kepada Kekristenan.
• Seorang sufi Afrika Utara menemukan gambaran Yesus sebagai Gembala yang Baik sungguh sesuatu yang sangat berarti.
• Ketika kasih Kristus merubah orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh sehingga mereka bisa masuk ke dalam sebuah komunitas yang menyenangkan, banyak orang Islam telah mendaftarkan suatu kerinduan untuk bergabung dalam persekutuan semacam itu sebagai hal penting berikutnya.

Faktor hati nurani
Banyak dari responden yang tidak mengatakan bahwa kondisi-kondisi politik atau ekonomi telah memperngaruhi keputusan mereka. Tetapi tidak sukar untuk dicatat bahwa orang-orang Iran, Pakistan, Afganistan, Banglades dan orang-orang Algeria telah menjadi lebih responsif setelah melewati kekacauan politik di negara-negara Muslim, atau adanya tindakan-tindakan untuk memaksakan hukum Islam (hukum syariah). Bencana-bencana alam di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan daerah Sahel menempatkan orang-orang Islam berhubungan dengan orang-orang Kristen dari badan-badan sosial. Tidaklah mengejutkan bahwa kemudian hari beberapa dari mereka memilih menjadi pengikut Yesus. Sementara itu adalah ‘waktu-waktu terbaik’ untuk orang Kristen bersaksi pada orang Islam, namun itu juga tetap merupakan ‘waktu-waktu terburuk’ dimana penganiayaan dimulai.
Di banyak tempat, murtad berarti ditolak oleh keluarga, agama, budaya, suku, dan negara. Banyak Muslim yang berpindah agama menghadapi penganiayaan dari keluarga, polisi, dan Islam militan.

Dua orang saudara tidak mampu mengisi lembaran pertanyaan – seorang karena ia nampaknya diracuni oleh keluarganya sendiri, lainnya karena pemerintah memenjarakan dia dan kemudian lidahnya dipotong oleh pemimpin militer sehingga ia tidak dapat lagi menyebutkan nama Yesus.
Tetapi Muslim yang telah percaya kepada Kristus tahu bahwa penganiayaan demikian bisa dan akan terjadi, namun dalam sebuah cara yang misterius, hal tersebut merupakan bagian dari waktu-waktu yang terbaik bagi iman mereka, seperti yang dinyatakan oleh Yesus, bahwa dalam penganiayaan itu ada berkat. (Catatan dari saya, baca Matius 5:9-12).


‘Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Elohim. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.’
            
Matius 5
11. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."


No comments:

Post a Comment