Pertanyaan dan Jawaban (Ind)



 Pertanyaan: Apa definisi dosa?

Jawaban: Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran hukum Adonai (1 Yohanes 3:4) dan pemberontakan melawan Adonai (Ulangan 9:7; Yosua 1:18). Dosa berawal dari Lucifer, “si Bintang Timur, Putra Fajar,” yang paling cantik dan gagah perkasa dari semua malaikat. Karena tidak puas dengan semua ini, dia ingin menjadi Adonai yang mahatinggi dan hal ini menyebabkan kejatuhannya dan awal dari dosa (Yesaya 14:12-15). Dengan nama baru, Iblis, dia membawa dosa kepada umat manusia di taman Eden ketika dia mencobai Adam dan Hawa dengan godaan yang sama, “engkau akan menjadi sama seperti Adonai.” Kejadian 3 menjelaskan pemberontakan mereka melawan Adonai dan perintah-perintahNya. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia dan kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia. Roma 5:12 memberitahukan bahwa melalui Adam dosa masuk ke dalam dunia dan kematian diwariskan kepada semua orang karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).

Melalui Adam kecenderungan untuk berbuat dosa masuk ke dalam umat manusia dan manusia menjadi orang yang secara natur sudah berdosa. Ketika Adam berdosa naturnya diubah oleh dosa dan pemberontakannya mengakibatkan kematian secara rohani dan kejatuhan yang diwariskan pada semua yang lahir setelah dia. Manusia menjadi orang-orang berdosa bukan karena mereka berbuat dosa, mereka berbuat dosa karena mereka adalah orang-orang berdosa. Inilah keadaan yang disebut sebagai dosa warisan. Sama seperti kita mewarisi karakteristik fisik dari orangtua kita, kita mewarisi natur dosa dari Adam. Raja Daud meratapi natur kejatuhan manusia ini dalam Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.”

Jenis dosa yang lain dikenal sebagai dosa dikenal sebagai dosa yang diimputasikan. Dalam dunia keuangan dan hukum, kata Bahasa Yunani yang diterjemahkan dimputasikan berarti mengambil sesuatu dari orang lain dan memperhitungkan itu kepada orang lainnya lagi. Sebelum hukum Musa diberikan, dosa tidak diperhitungkan kepada manusia sekalipun manusia tetap berdosa karena dosa warisan. Setelah Hukum Taurat diberikan, dosa-dosa yang melanggar Hukum Taurat dimputasikan (diperhitungkan) kepada manusia (Roma 5:13). Bahkan sebelum pelanggaran Taurat diperhitungkan pada manusia, hukuman yang paling berat terhadap dosa (kematian) tetap berlaku (Roma 5:14). Semua orang, dari Adam sampai Musa, takluk kepada kematian, bukan karena mereka melanggar hukum Musa (yang tidak mereka miliki), namun karena natur dosa yang mereka warisi. Setelah Musa, umat manusia mengalami kematian karena dosa warisan dari Adam dan karena dosa yang diimputasikan karena pelanggaran hukum Tuhan.

Adonai mempergunakan prinsip imputasi untuk keuntungan umat manusia ketika Dia memperhitungkan dosa orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang telah membayar hutang dosa (kematian) di atas salib. Karena memperhitungkan dosa kita kepada Yesus, Adonai memperlakukan Dia seperti Dia adalah orang berdosa walaupun sebetulnya Dia tidak berdosa, dan mengakibatkan Yesus mati bagi dosa-dosa semua orang yang percaya kepadaNya. Penting untuk dimengerti bahwa dosa diperhitungkan kepada Yesus namun Dia tidak mewarisinya dari Adam. Dia menanggung hukuman dosa, namun Dia tidak pernah menjadi orang berdosa. Natur Yesus yang suci dan sempurna tidak tersentuh oleh dosa. Sekalipun Dia tidak pernah berbuat dosa, Dia diperlakukan sepertinya Dia yang bersalah karena dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang akhirnya percaya kepadaNya. Sebagai gantinya, Adonai memperhitungkan kebenaran dan keadilan Kristus kepada orang-orang percaya sama seperti Dia memperhitungkan dosa kita kepada Yesus (2 Korintus 5:21).

Dosa pribadi adalah dosa yang dilakukan setiap hari oleh setiap orang. Karena kita telah mewarisi natur dosa dari Adam, kita berbuat dosa secara individu, dosa pribadi – segala sesuatu, mulai dari dosa yang paling polos sampai pada pembunuhan. Mereka yang tidak beriman pada Yesus Kristus harus menanggung hukuman untuk dosa-dosa pribadi ini, sekaligus dosa-dosa yang diwarisi dan diimputasikan. Namun demikian, orang-orang percaya telah dibebaskan dari hukuman kekal untuk dosa (kematian rohani dan neraka). Sekarang kita bisa memilih apakah akan melakukan dosa pribadi atau tidak karena melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, yang menguduskan dan meyakinkan kita akan dosa, kita sekarang memiliki kuasa untuk menolak dosa (Roma 8:9-11). Setelah kita mengakui dosa pribadi kita kepada Adonai dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Dosa warisan, dosa yang diimputasikan dan dosa pribadi – semuanya telah disalibkan di kayu salib Yesus dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).






Pertanyaan: Apakah atribut-atribut Adonai? Bagaimanakah Adonai itu?


Jawaban: Kabar baik bagi kita, dalam kita berusaha menjawab pertanyaan ini, adalah bahwa banyak yang dapat kita ketahui mengenai Adonai! Anda yang membaca penjelasan ini mungkin akan lebih jelas kalau Anda membaca seluruh penjelasan ini lebih dahulu dan kemudian mengulangi mempelajari bagian-bagian Alkitab yang disebutkan supaya mendapatkan pemahaman yang lebih jelas. Referensi-referensi Alkitab mutlak diperlukan karena tanpa otoritas Alkitab apa yang dikatakan di sini tidak lebih dari sekedar opini manusia yang sering salah mengerti Tuhan (Ayub 42:7). Kita tidak pernah dapat mengatakan dengan cukup betapa pentingnya bagi kita untuk mencoba mengerti siapa Tuhan itu! Kegagalan kita mengerti siapa Tuhan akan menyebabkan kita membentuk, mengikuti dan menyembah illah yang salah yang berlawanan dengan kehendakNya (Keluaran 20:3-5).

Kita hanya dapat mengetahui apa yang Adonai sendiri ungkapkan. Salah satu dari atribut atau qualitas Adonai adalah “terang”, yang artinya hanya Dia sendiri yang dapat mengungkapkan informasi mengenai diriNya (Yesaya 60:19; Yakobus 1:17). Fakta bahwa Adonai telah mengungkapkan pengetahuan mengenai diriNya sendiri tidak boleh diabaikan begitu saja, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. (Ibrani 4:1). Ciptaan, Alkitab dan Sang Firman yang telah menjadi daging (Yesus Kristus) akan menolong kita untuk mengenal bagaimanakah Tuhan itu.

Mari kita mulai dengan memahami bahwa Tuhan Adonai adalah Pencipta kita dan kita adalah bagian dari ciptaanNya (Kejadian 1:1; Mazmur 24:1). Tuhan berfirman bahwa manusia diciptakan menurut gambarNya. Manusia melampaui segala ciptaan dan diberikan kuasa atas ciptaan lainnya (Kejadian 1:26-28). Ciptaan telah dikotori oleh “kejatuhan” namun tetap memberikan gambaran mengenai karya Tuhan (Kejadian 3:17-18; Roma 1:19-20). Dengan mempertimbangkan luasnya ciptaan Tuhan, kompleksitasnya, keindahan dan keteraturannya, kita dapat membayangkan keluarbiasaan Tuhan.

Beberapa nama Tuhan berikut ini dapat menolong kita dalam usaha kita mengerti seperti apakah Tuhan itu.

Elohim – Yang kuat, illahi (Kejadian 1:1)
Adonai – Tuhan, mengindikasikan hubungan antara Majikan dan hamba (Keluaran 4:10, 13)
El Elyon – Yang Mahatinggi, Yang paling perkasa (Yesaya 14:20)
El Roi – Yang kuat Yang melihat (Kejadian 16:13)
El Shaddai – Adonai yang Mahakuasa (Kejadian 17:1)
El Olam – Adonai yang kekal (Yesaya 40:28)
Yahweh – TUHAN yang “adalah Aku”, artinya Adonai yang berada dengan sendirinya dalam kekekalan (Keluaran 3:13,14)

Mari kita melanjutkan mempelajari atribut-attibut lainnya dari Adonai. Adonai itu kekal, berarti Dia tidak berawal dan keberadaanNya tidak akan pernah berakhir. Dia kekal, tak terbatas (Ulangan 33:27; Mazmur 90:2; 1 Timotius 1:17). Adonai itu tidak berubah, dan ini berarti Adonai dapat dipercaya dan diandalkan (Maleakhi 3:6; Bilangan 23:19; Mazmur 102:26, 27). Adonai tak terbandingkan, artinya tidak ada satupun yang seperti Dia dalam karya atau keberadaan; Dia tak ada taranya dan sempurna adanya (2 Samuel 7:22; Mazmur 86:8; Yesaya 40:25; Matius 5:48). Adonai itu melampaui segala pengertian, artinya Dia tidak dapat diselami dan tidak dapat dipahami secara sempurna (Yesaya 40:28; Mazmur 145:3; Roma 11:33,34).

Adonai itu adil, artinya Dia tidak membeda-bedakan seorang dengan yang lain (Ulangan 32:4; Mazmur 18:31). Adonai Mahakuasa, artinya Dia berkuasa atas segalanya, Dia dapat melakukan apa saja yang dikehendakiNya, namun apa yang dilakukanNya senantiasa sesuai dengan karakterNya (Wahyu 19:6; Yeremia 32:17, 27). Adonai Mahahadir, artinya Dia senantiasa hadir dan Dia hadir di mana-mana, namun tidak berarti segalanya adalah Tuhan (Mazmur 139:7-13; Yeremia 23:23). Adonai Mahatahu, artinya Dia mengetahui masa dulu, sekarang dan akan datang, bahkan segala yang kita pikirkan. Karena Dia mengetahui segala sesuatu, keadilannya selalu ditegakkan (Mazmur 139:1-5; Amsal 5:21).

Adonai itu Esa, artinya bukan saja tidak ada Adonai lain, tapi juga berarti hanya Dia yang dapat memenuhi kebutuhan hati kita yang paling dalam, dan hanya Dia satu-satunya yang layak untuk kita sembah dan puja (Ulangan 6:4). Tuhan itu benar adanya, artinya Dia tidak bisa dan tidak akan membiarkan kesalahan. Karena kebenaran dan keadilanNya maka Yesus harus menanggung hukuman Tuhan karena dosa-dosa kita sehingga dosa-dosa kita dapat diampuni (Keluaran 9:27; Matius 27:45-46; Roma 3:21-26).

Adonai berdaulat, artinya Dia adalah Pemegang kekuasaan tertinggi. Semua ciptaanNya, sadar atau tidak sadar, tidak dapat merusak rencana-rencanaNya (Mazmur 93:1; 95:3; Yeremia 23:20). Adonai itu Roh, artinya Dia tidak kelihatan (Yohanes 1:18, 4:24). Adonai adalah Adonai Tritunggal, artinya tiga tapi satu, sama secara substansi, setara dalam kuasa dan kemuliaan. Perhatikan bahwa dalam Matius 28:19, dalam bahasa Inggris, “nama” adalah dalam bentuk tunggal sekalipun dipakai untuk tiga pribadi berbeda-“Bapa, Anak, Roh Kudus” (Matius 28:19; Markus 1:9-11). Adonai adalah kebenaran, artinya Dia tidak pernah bertentangan dengan diriNya sendiri, dan tidak dapat melakukan yang tidak benar dan tidak berbohong (Mazmur 117:2; 1 Samuel 15:29).

Adonai suci, artinya Dia tidak dapat bercampur dengan segala kerusakan moral dan menentang segala yang berdosa. Adonai melihat kejahatan dan marah karenanya. Sering kali Alkitab menyebutkan api bersama-sama dengan kesucian. Adonai dilukiskan sebagai api yang menghanguskan (Yesaya 6:3; Habakuk 1:13; Keluaran 3:2,4,5; Ibrani 12:29). Adonai itu penuh anugrah – hal ini termasuk kebaikan, kemurahan, belas kasihan dan kasih – semua kata ini menggambarkan arti dari kebaikan Tuhan. Kalau bukan karena anugrah Tuhan, segala atribut Tuhan akan membuat kita terpisah daripadaNya. Kita bersyukur bahwa bukan demikian halnya karena Dia ingin mengenal setiap kita secara pribadi (Keluaran 22:27; Mazmur 31:20; 1 Petrus1:3; Yohanes 3:16; 17:3).

Ini adalah suatu usaha yang sederhana untuk menjawab sebuah pertanyaan besar. Kiranya Anda terus bersemangat untuk lebih mengenal Dia (Yeremia 29:13).








Pertanyaan: Siapakah Yesus Kristus?

Jawaban: Siapakah Yesus Kristus? Berbeda dengan pertanyaan, “Apakah ada ADONAI?” jarang orang mempertanyakan apakah Yesus Kristus ada. Pada umumnya Yesus dipandang sebagai seseorang yang hidup di bumi di Israel 2000 tahun yang lampau. Perdebatan baru dimulai ketika topik mengenai identitas Yesus didiskusikan. Hampir setiap agama besar mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi, atau guru yang baik atau seorang manusia yang saleh. Masalahnya Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Yesus lebih dari sekedar seorang nabi, guru yang baik atau orang yang saleh.

C.S. Lewis dalam bukunya Mere Christianity menulis: “Saya berusaha mencegah orang dari mengatakan hal-hal yang bodoh yang biasanya orang katakan mengenai Dia [Yesus Kristus]: “Saya siap untuk menerima Dia sebagai seorang pengajar moral yang agung, tapi saya tidak menerima klaim bahwa Dia adalah ADONAI.” Ini adalah sesuatu yang kita tidak boleh katakan. Seorang manusia biasa dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh Yesus tidak mungkin merupakan seoarng pengajar moral yang agung. Kalau orang itu bukan orang gila – yang setara dengan orang yang mengatakan bahwa dia adalah telur rebus – atau dia adalah si Iblis dari neraka. Engkau harus menentukan pilihanmu. Apakah orang ini adalah Anak ADONAI, atau orang gila atau lebih parah…. Engkau bisa menutup telinga dan menganggap Dia orang bodoh, engkau bisa meludahi Dia dan membunuh Dia sebagai iblis, atau engkau bisa tersungkur di kakiNya dan menyebut Dia Tuhan dan ADONAI. Tapi jangan mencari alasan yang tidak-tidak dengan mengatakan bahwa Dia hanyalah seorang pengajar yang agung. Dia tidak memberikan opsi itu kepada kita. Dia tidak bermaksud untuk melakukan itu.

Jadi siapakah Yesus? Apa kata Alkitab mengenai Dia? Pertama-tama, mari kita lihat kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu.” Sekilas, ini kelihatannya bukan merupakan sebuah klaim bahwa Dia adalah ADONAI. Namun kalau dilihat dari reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan ini "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat ADONAI dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan ADONAI." (Yohanes 10:33). Orang-orang Yahudi mengerti pernyataan Yesus sebagai sebuah klaim bahwa Dia adalah ADONAI. Dalam ayat-ayat berikutnya Yesus tidak pernah mengoreksi orang-orang Yahudi dengan mengatakan, “Saya tidak mengaku diri sebagai ADONAI.” Hal ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul mengatakan bahwa Dia adalah ADONAI dengan mengumumkan, “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10:30). Yohanes 8:58 adalah contoh lainnya. Yesus memproklamirkan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Kembali orang-orang Yahudi berespon dengan mengambil batu dan berusaha melempari Yesus (Yohanes 8:59). Yesus mengumumkan identitasnya dengan menggunakan “Aku adalah” yang adalah merupakan penerapan langsung dari nama ADONAI dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14). Mengapa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu kalau bukan karena Dia mengatakan sesuatu yang mereka anggap menghujat ADONAI, yaitu dengan mengaku diri sebagai ADONAI?

Yohanes 1:1 mengatakan, “Firman itu adalah ADONAI.” Yohanes 1:14 mengatakan, “Firman itu telah menjadi manusia.” Ini jelas mengindikasikan bahwa Yesus adalah ADONAI dalam wujud manusia. Thomas sang murid mengungkapkan pada Yesus, "Ya Tuhanku dan ADONAIku!" (Yohanes 20:28). Yesus tidak mengoreksi dia. Rasul Paulus menggambarkan Dia sebagai, “…ADONAI yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus 2:13). Rasul Petrus mengatakan hal yang sama, “…ADONAI dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Petrus 1:1). ADONAI Bapa adalah Saksi dari identitas Yesus yang sepenuhnya, “Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya ADONAI, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.” Nubuat-nubuat mengenai Kristus dalam Perjanjian Lama menyatakan keillahianNya, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, ADONAI yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

Jadi, sebagaimana dikatakan oleh C.S. Lewis, percaya kepada Yesus sebagai seorang guru yang baik bukanlah sebuah pilihan. Yesus dengan jelas dan tak dapat disangkali mengakui diriNya sebagai ADONAI. Kalau Dia bukan ADONAI, Dia adalah seorang pendusta dan bukanlah seorang nabi, guru yang baik atau manusia yang beribadah. Dalam usaha untuk menjelaskan apa yang dikatakan oleh Yesus, para “sarjana-sarjana” modern mengatakan bahwa “Yesus sejarah yang sejati” tidak mengucapkan banyak hal yang Alkitab katakan sebagai diucapkan oleh Yesus. Siapakah kita yang dapat berdebat dengan Firman Tuhan mengenai apa yang Yesus katakan atau tidak katakan? Bagaimana seorang “sarjana” yang dua ribu tahun terpisah dari Yesus dapat lebih mengerti apa yang Yesus katakan dan tidak katakan dibanding dengan mereka yang hidup bersama Dia, melayani bersama Dia dan diajar langsung oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:26)?

Mengapa pertanyaan mengenai identitas Yesus yang sebenarnya begitu penting? Mengapa penting kalau Yesus itu ADONAI atau bukan? Alasan yang paling penting bahwa Yesus haruslah ADONAI adalah bahwa jikalau Dia bukan ADONAI, kematianNya tidaklah cukup untuk membayar hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2). Hanya ADONAI yang dapat membayar hutang sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Yesus haruslah ADONAI sehingga Dia dapat membayar hutang kita. Yesus haruslah manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus! Keillahian Yesus adalah alasan mengapa Dia adalah satu-satunya jalan keselamatan. Keillahian Yesus adalah penyebab mengapa Dia mengumumkan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).







Pertanyaan: Saya seorang Muslim, mengapa saya perlu mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen?

Jawaban: Mungkin aspek terpenting dalam hubungan antara Islam dan keKristenan adalah apa yang dikatakan oleh Qur’an mengenai Yesus. Qur’an mengatakan bahwa ADONAI mengutus Yesus dan mendukungNya dengan Roh Kudus (Sura 2:87), bahwa ADONAI mempermuliakan Yesus (Sura 2:253), bahwa Yesus benar adanya dan tidak berdosa (sura 3:46; 6:85; 19:19), bahwa Yesus dibangkitkan dari antara orang mati (Sura 19:33-34), bahwa ADONAI memerintahkan Yesus untuk mendirikan agama (Sura 42:13), dan bahwa Yesus naik ke Surga (sura 4:157-158). Karena itu, orang-orang Muslim yang sejati perlu mengenal dan memahami pengajaran-pengajaran Yesus dan menaatinya (sura 3:48-49; 5:46).

Pengajaran-pengajaran Yesus dicatat oleh para muridNya secara terperinci dalam kitab-kitab Injil. Sura 5:111 mengatakan bahwa para murid diwahyukan oleh ADONAI untuk percaya pada Yesus dan beritaNya. Sura 61:6,14 menunjuk Yesus dan para muridNya sebagai penolong-penolong ADONAI. Sebagai penolong-penolong ADONAI, para murid Yesus pastilah mencatat pengajaran Yesus dengan akurat. Qur’an menginstruksikan orang-orang Muslim untuk menjunjung tinggi dan menaati Taurat dan Injil (Sura 5:44-48). Jikalau Yesus sama sekali tidak berdosa, segala yang diajarkanNya adalah sepenuhnya benar. Jikalau para murid Yesus adalah penolong-penolong ADONAI, mereka pasti mencatat pengajaran Yesus dengan akurat.

Melalui Muhammad, ADONAI, dalam Qur’an menginstruksikan orang-orang Muslim untuk mempelajari Injil. ADONAI tidak akan memberi instruksi semacam itu jikalau Injil telah dikorup. Karena itu, salinan-salinan Injil pada zaman Muhammad adalah akurat dan dapat dipercaya. Ada salinan-salinan Injil yang mendahului zaman Muhammad sampai 450 tahun lamanya. Sebetulnya ada ribuan naskah-naskah Injil. Dengan membandingkan salinan-salinan yang paling kuno, dengan salinan dari zaman Muhammad, dan salinan dari zaman sesudah Muhammad dapat dilihat dengan jelas bahwa semua salinan Injil adalah konsisten dalam apa yang dikatakan mengenai Yesus dan pengajaran-pengajaranNya. Sama sekali tidak ada bukti bahwa Injil telah dikorup. Karena itu kita dapat yakin bahwa semua pengajaran Yesus adalah benar adanya, bahwa pengajaranNya dicatat dengan akurat dalam Injil, dan bahwa ADONAI memelihara keakuratan Injil.

Apakah yang dicatat oleh Injil mengenai Yesus? Dalam Yohanes 14:6 Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan kepada ADONAI. Dalam Matius 20:19 Yesus berkata bahwa Dia akan disalibkan, mati dan akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Injil dengan jelas mencatat bahwa semua ini terjadi persis sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan oleh Yesus (Matius 27-28; Markus 15-16; Lukas 23-24; Yohanes 19-21). Mengapa Yesus, nabi agung dari ADONAI, mengijinkan diriNya dibunuh? Mengapa ADONAI mengizinkannya? Yesus mengatakan “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13). Yohanes 3:16 berkata bahwa kasih ADONAI kepada kita cukup besar untuk mengirim Yesus untuk menjadi kurban menggantikan kita.

Mengapa kita memerlukan Yesus untuk mengorbankan hidupNya untuk kita. Ini adalah KUNCI perbedaan antara Islam dan keKristenan. Islam mengajarkan bahwa ADONAI menghakimi kita berdasarkan apakah perbuatan baik kita lebih berat dari kejahatan kita. KeKristenan mengajarkan bahwa tidak ada seorangpun yang mampu memiliki kebaikan yang lebih dari kejahatan mereka. Bahkan jika sekalipun ada kemungkinan untuk perbuatan baik lebih berat dari kejahatan, ADONAI begitu sucinya sehingga Dia tidak dapat mengijinkan seseorang masuk Surga kalau orang itu telah melakukan satu saja dosa. Hal ini meninggalkan kita dengan jalan ke neraka sebagai satu-satunya tempat untuk melewatkan kekekalan. Kesucian ADONAI menuntut penghakiman kekal bagi dosa. Itu sebabnya Yesus harus berkorban untuk kita.

Sebagaimana diajarkan oleh Qur’an, Yesus sama sekali tidak berdosa. Bagaimana mungkin seseorang dapat hidup sepanjang hidupnya tanpa berdosa satu kalipun? Tidak mungkin. Kalau begitu, bagaimana Yesus dapat mencapainya? Yesus lebih dari sekedar manusia. Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia dan ADONAI adalah satu (Yohanes 10:30), Yesus mengumumkan diriNya sebagai ADONAI dari Taurat (Yohanes 8:58). Injil dengan jelas mengajarkan bahwa Yesus adalah ADONAI dalam wujud manusia (Yohanes 1:1, 14). ADONAI tahu bahwa kita semua telah berbuat dosa dan karena itu tidak dapat masuk Surga. ADONAI tahu bahwa satu-atunya cara untuk dosa kita diampuni adalah kalau hutang dosa kita dilunasi. ADONAI tahu bahwa hanya Dia yang dapat membayar harga yang begitu tak terbatas. ADONAI telah menjadi manusia – Yesus Kristus – hidup secara sama sekali tak berdosa (Sura 3:46; 6:85; 19:19), mengajarkan berita yang sempurna, dan mati menggantikan kita, untuk membayar hukuman dosa kita. ADONAI melakukan ini karena Dia mengasihi kita, karena Dia ingin kita melewatkan kekekalan bersama dengan Dia di Surga.

Jadi apa artinya ini bagi Anda? Yesus adalah kurban yang sempurna untuk dosa-dosa kita. ADONAI menawarkan pengampunan dan keselamatan kepada kita semua jikalau kita mau menerima hadiahNya ini (Yohanes 1:12), percaya pada Yesus sebagai Juruselamat yang telah menyerahkan hidupNya untuk kita – sahabat-sahabatNya. Jikalau Anda percaya pada Yesus sebagai Juruselamat Anda, Anda akan memiliki jaminan hidup kekal di Surga. ADONAI akan mengampuni dosa-dosamu, membersihkan jiwamu, memperbaharui rohmu, memberi Anda hidup yang berkelimpahan dalam dunia ini, dan hidup kekal di dunia yang akan datang. Bagaimana mungkin kita menolak hadiah yang begitu berharga ini? Bagaimana mungkin kita berbalik dari Tuhan yang mengasihi kita sedemikian sehingga mengorbankan diriNya untuk kita?

Jikalau Anda tidak pasti apa yang Anda percaya, kami mengundang Anda untuk mengucapkan doa ini kepada ADONAI: ”Ya ADONAI, tolonglah saya untuk mengetahui apa yang benar. Tolong saya untuk membedakan yang salah. Tolong saya untuk mengenal jalan yang benar kepada keselamatan.” ADONAI selalu menghargai doa semacam ini.

Jikalau Anda ingin menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, berbicaralah kepada ADONAI, baik secara bersuara atau tak bersuara, dan katakan padaNya bahwa Anda menerima karunia keselamatan melalui Yesus. Jikalau Anda ingin berdoa, berikut ini adalah sebuah contoh doa: ”ADONAI, terima kasih untuk kasihMu kepadaku. Terima kasih untuk pengorbananMu bagiku. Terima kasih untuk menyediakan pengampunan dan keselamatan bagiku. Saya menerima karunia keselamatan melalui Yesus. Saya percaya Yesus sebagai Juruselamatku. Saya mengasihi Engkau, ya Tuhan dan menundukkan diriku kepadaMu. Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.






Pertanyaan: Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan?

Jawaban: Jawaban kita kepada pertanyaan ini bukan hanya menentukan bagaimana kita memandang Alkitab dan kepentingannya bagi hidup kita, namun juga pada akhirnya memiliki dampak kekal terhadap kita. Kalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka kita perlu menikmatinya, mempelajarinya, menaati dan mempercayainya. Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tidak memperdulikan Alkitab berarti tidak memperdulikan Tuhan sendiri.

Fakta bahwa Tuhan memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasihNya kepada kita. Istilah “wahyu” berarti Tuhan mengkomunikasikan kepada manusia siapa Dia dan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Ini adalah hal-hal yang kita tidak dapat ketahui kalau Tuhan tidak mewahyukannya kepada kita di dalam Alkitab. Walaupun pewahyuan ADONAI dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun, Alkitab selalu mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mengenal ADONAI agar dapat memiliki hubungan yang benar denganNya. Jikalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam hal iman, keagamaan dan moral.

Pertanyaan yang kita perlu pertanyakan kepada diri kita adalah bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan bukan hanya merupakan sebuah buku yang bagus? Apakah keunikan Alkitab yang membuat Alkitab berbeda dengan buku-buku keagamaan lainnya? Apakah ada bukti bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan? Ini adalah jenis-jenis pertanyaan yang perlu diperhatikan jika kita ingin dengan serius meneliti klaim Alkitab bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, diinspirasikan secara illahi, dan sempurna dalam hal-hal yang menyangkut iman dan penerapannya.

Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Alkitab mengklaim diri sebagai satu-satunya Firman Tuhan. Hal ini jelas dalam ayat-ayat seperti 2 Timotius 3:15-17 yang mengatakan, “…dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan ADONAI memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan ADONAI diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu meneliti bukti-bukti dari dalam (internal) dan luar (eksternal) bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Bukti-bukti dari dalam adalah hal-hal dari dalam Alkitab sendiri yang membuktikan bahwa Alkitab bersumber dari ADONAI. Salah satu bukti dari dalam bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan adalah kesatuannya. Sekalipun Alkitab pada dasarnya terdiri dari enam puluh enam kitab yang berbeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan, dari depan sampai akhir, tanpa ada kontradiksi. Kesatuan seperti ini berbeda dari buku-buku lainnya dan merupakan bukti asal usul illahi dari kata-kata Alkitab saat ADONAI menggerakkan manusia sedemikian rupa sehingga mereka mencatat apa yang dikatakanNya.

Bukti dari dalam lainnya yang mengindikasikan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan dapat dilihat dalam nubuat-nubuat mendetil yang dicatat dalam halaman-halaman Alkitab. Alkitab mengandung ratusan nubuat yang diucapkan dengan detil baik yang berhubungan dengan bangsa-bangsa, termasuk Israel, masa depan dari kota-kota tertentu, masa depan dari manusia, sampai kedatangan Dia yang adalah Mesias, Juruselamat bukan hanya bagi Israel, tapi bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Berbeda dengan nubuat-nubuat yang ditemukan dalam kitab-kitab religi lainnya, atau yang dikatakan oleh Nostradamus, nubuat-nubuat Alkitab sangat mendetil dan tidak pernah tidak digenapi. Dalam Perjanjian Lama saja, ada kurang lebih tiga ratus nubuat mengenai Yesus Kristus. Bukan saja dinubuatkan di mana Dia akan dilahirkan dan dari keluarga apa, namun juga bagaimana Dia akan mati dan bangkit pula pada hari yang ketiga. Sama sekali tidak ada cara logis untuk menjelaskan penggenapan nubuat-nubuat Alkitab kecuali bahwa Alkitab berasal dari ADONAI. Tidak ada buku religi apapun yang memiliki tingkat dan tipe nubuat seperti yang dikandung dalam Alkitab.

Bukti internal yang ketiga mengenai asal usul illahi dari Alkitab dapat dilihat dari otoritas dan kuasanya yang khusus. Sekalipun bukti ini lebih subyektif dibanding dengan kedua bukti pertama, bukti ini tetap merupakan kesaksian yang kuat bahwa Alkitab berasal dari ADONAI. Berbeda dengan kitab-kitab lain yang pernah ditulis, Alkitab memiliki otoritas yang unik. Otoritas dan kuasa ini dapat dilihat dengan jelas dalam banyaknya hidup yang diubah melalui membaca Alkitab. Pengguna narkoba menjadi sembuh, orang homoseks yang menjadi bebas, orang-orang yang hidupnya berantakan mengalami perubahan, kaum kriminal kawakan yang diperbaiki kembali, orang-orang berdosa yang ditegur, kebencian yang diubah menjadi kasih sayang melalui pembacaan Alkitab. Alkitab memiliki kuasa yang dinamis dan mampu mengubah, yang hanya terjadi karena Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.

Selain bukti-bukti dari dalam bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, ada pula bukti-bukti eksternal (dari luar) yang menunjukkan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Salah satu dari bukti-bukti itu adalah kesejarahan dari Alkitab. Karena Alkitab memberikan detil dari peristiwa-peristiwa sejarah, kebenaran dan keakuratannya dapat dibuktikan sebagaimana dokumentasi historis lainnya. Melalui bukti-bukti arkeologi dan tulisan-tulisan lainnya, kisah-kisah sejarah dalam Alkitab berkali-kali dibuktikan kebenaran dan ketepatannya. Bahkan semua bukti arkelogi dan naskah-naskah yang mendukung Alkitab, membuat Alkitab menjadi buku dari dunia kuno yang paling banyak didokumentasikan. Fakta bahwa Alkitab dengan akurat dan setia mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, yang kebenarannya dapat diuji, merupakan indikasi yang kuat mengenai kebenarannya dalam topik-topik religi dan doktrin dan memperkuat klaim bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan.

Bukti luar lainnya bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan adalah dalam hal integritas orang-orang yang menjadi penulis-penulisnya. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Tuhan mempergunakan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencatat kata-kata yang disampaikanNya kepada kita. Saat kita mempelajari hidup orang-orang ini, tidak ada alasan bagi kita untuk mencurigai bahwa mereka tidak jujur dan tidak tulus. Menganalisa kehidupan mereka dan fakta bahwa mereka bersedia utnuk mati (sering kali mati dengan sangat menderita) untuk apa yang mereka percaya, dengan cepat kita akan melihat bahwa orang-orang sederhana, namun jujur, ini sungguh-sungguh percaya bahwa ADONAI telah berbicara kepada mereka. Orang-orang yang menulis Perjanjian Baru dan ratusan orang percaya lainnya (1 Korintus 15:6) tahu akan kebenaran dari berita mereka karena mereka telah melihat dan melewatkan waktu dengan Kristus setelah Dia bangkit dari antara orang mati. Perubahan yang terjadi karena melihat Kristus yang bangkit begitu dahsyatnya. Dari sembunyi dalam ketakutan, mereka menjadi orang-orang yang bersedia mati untuk berita yang Tuhan telah nyatakan kepada mereka. Hidup dan kematian mereka menyaksikan fakta bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.

Bukti eksternal terakhir bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan adalah bahwa Alkitab tidak dapat dimusnahkan. Karena pentingnya kitab ini dan karena klaim bahwa kitab ini adalah Firman Tuhan, Alkitab berkali-kali diserang dan berusaha dimusnahkan, lebih sering dibandingkan dengan buku-buku lain dalam sejarah. Dari para kaisar Roma seperti Diokletian, sampai para diktator komunis dan orang-orang ateis dan penganut agnostik zaman modern, Alkitab bertahan dari segala serangan dan sampai sekarang masih merupakan buku yang paling banyak dicetak.

Di sepanjang waktu, para kaum skeptik telah menganggap Alkitab sebagai mitos, namun arkeologi telah membuktikan kesejarahan Alkitab. Para penentangnya menyerang pengajaran Alkitab sebagai primitif dan ketinggalan zaman, namun konsep dan pengajaran moral serta hukum dari Alkitab memiliki pengaruh positif terhadap berbagai budaya dan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Alkitab terus diserang oleh sains, psikologi, dan gerakan-gerakan politik, namun tetap benar dan relevan hari ini sebagaimana pada waktu mula-mula ditulis. Alkitab adalah kitab yang telah mengubah tak terhingga banyaknya hidup dan kebudayaan dalam 2000 tahun ini. Bagaimanapun para penentangnya berusaha menyerang, menghancurkan atau merendahkan Alkitab, Alkitab tetap kokoh dan benar dan relevan sebelum maupun sesudah diserang. Akurasi Alkitab yang tetap bertahan sekalipun ada berbagai upaya untuk merusak, menyerang atau menghancurkannya adalah merupakan kesaksian yang nyata bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan. Tidak mengejutkan bahwa bagaimanapun Alkitab diserang, Alkitab akan lolos dan tak berubah. Bukankah Yesus telah berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu” (Markus 13:31). Setelah melihat bukti-bukti yang ada, orang dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa, “Ya, Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.”





Pertanyaan: Apakah Alkitab mengandung kesalahan, kontradiksi dan ketidakcocokan?

Jawaban: Jikalau Anda membaca Alkitab, terima apa adanya, tanpa prasangka miring untuk mencari-cari kesalahan, Anda akan mendapatkan bahwa Alkitab masuk akal, konsisten dan bisa dikata tidak sulit untuk dimengerti. Benar, ada bagian-bagian yang sulit. Betul, ada ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan satu dengan yang lainnya. Kita perlu mengingat bahwa Alkitab ditulis oleh hampir 40 penulis yang berbeda dalam periode sekitar 1,500 tahun. Setiap penulis menulis dengan gaya yang berbeda, dari sudut pandang yang berbeda, kepada hadirin yang berbeda, untuk maksud yang berbeda. Tentulah akan ada perbedaan-perbedaan! Namun demikian, perbedaan bukanlah kontradiksi. Sesuatu baru dapat disebut sebagai salah kalau sama sekali tidak ada cara di mana ayat-ayat atau bagian-bagian Alkitab dapat dicocokkan. Bahkan jikalau saat ini tidak ada jawaban, tidak berarti sama sekali tidak ada jawaban. Banyak orang yang menemukan apa yang dikira sebagai kesalahan dalam Alkitab dalam hal sejarah atau geografi hanya untuk kemudian mendapatkan bahwa Alkitab ternyata benar setelah adanya penemuan-penemuan baru dalam arkeologi.

Di bagian Bahasa Inggris dari situs kami, kami seringkali mendapatkan pertanyaan seperti ini: ”Jelaskan bagaimana ayat-ayat ini tidak bertentangan!” atau ”Lihat, ada kesalahan dalam Alkitab!” Diakui bahwa beberapa hal yang ditanyakan tidaklah mudah untuk dijawab. Namun demikian, kami percaya bahwa ada penjelasan dan jawaban yang masuk akal dari setiap bagian Alkitab yang dianggap bertentangan dan salah. Ada buku-buku atau situs-situs yang secara khusus mencantumkan ”semua kesalahan dalam Alkitab.” Kebanyakan orang hanya mengutip dari tempat-tempat ini dan bukan menemukan sendiri apa yang dianggap sebagai kesalahan-kesalahan itu. Juga tersedia berbagai buku dan situs yang menjawab dan menyanggah segala yang dianggap sebagai kesalahan itu. Yang paling menyedihkan adalah bahwa kebanyakan orang yang menyerang Alkitab tidak betul-betul tertarik dengan jawaban, mereka hanya ingin menyerang. Banyak ”penyerang-penyerang Alkitab” bahkan tahu tentang adanya jawaban-jawaban tsb, namun mereka tetap menggunakan serangan-serangan kosong yang sama secara berulang-ulang.

Jadi apa yang dapat Anda lakukan saat seseorang mendekati Anda dengan apa yang kelihatannya merupakan kesalahan Alkitab? (1) Dengan berdoa pelajari Alkitab untuk melihat kalau-kalau ada solusi yang sederhana. (2) Lakukan riset dengan menggunakan buku-buku tafsiran Alkitab yang bagus, buku-buku ”mempertahankan Alkitab”, dan situs-situs riset Alkitab yang tersedia. (3) Tanyakan pada Pendeta atau pemimpin gereja Anda kalau mereka dapat menemukan solusinya. (4) Kalau setelah langkah-langkah (1), (2), dan (3) diikuti tetap tidak ada jawaban yang jelas, - percaya kepada Tuhan bahwa FirmanNya adalah kebenaran dan bahwa jawaban terhadap pertanyaan tsb hanya masih belum ditemukan (2 Timotius 2:15; 3:16-17).




Pertanyaan: Apakah Yesus ADONAI? Apakah Yesus pernah mengklaim sebagai ADONAI?

Jawaban: Alkitab tidak pernah mencatat Yesus secara persis mengucapkan kalimat, “Saya adalah ADONAI.” Namun ini tidak berarti bahwa Dia tidak memproklamirkan bahwa Dia adalah ADONAI. Ambil sebagai contoh kata-kata Yesus dalam Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu." Sekilas sepertinya ini bukan sebuah pengakuan sebagai ADONAI. Namun coba perhatikan reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan Yesus, "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat ADONAI dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan ADONAI" (Yohanes 10:33). Orang-orang Yahudi memahami pernyataan Yesus sebagai pengakuan bahwa Dia adalah ADONAI. Dalam ayat-ayat berikutnya, Yesus tidak pernah mengoreksi apa yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi dengan mengatakan, “Saya tidak mengklaim sebagai ADONAI.” Ini menunjukkan bahwa Yesus betul-betul berkata bahwa Dia adalah ADONAI dengan mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30). Yohanes 8:58 adalah contoh lainnya. Yesus mengatakan, “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Kembali, sebagai responnya, orang-orang Yahudi mengambil batu dan berusaha merajam Yesus (Yohanes 8:59). Mengapa orang-orang Yahudi berusaha merajam Yesus jikalau Dia tidak mengucapkan sesuatu yang mereka percaya sebagai penghujatan, yaitu mengakui diri sebagai ADONAI?

Yohanes 1:1 mengatakan, “Firman itu adalah ADONAI.” Yohanes 1:14 mengatakan, “Firman itu telah menjadi manusia.” Ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Yesus adalah ADONAI dalam wujud manusia. Kisah Rasul 20:28 memberitahu kita, “… untuk menggembalakan jemaat ADONAI yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah Rasul 20:28). Siapa yang telah membeli gereja dengan darahNya sendiri? Yesus Kristus. Kisah Rasul 20:28 mengatakan bahwa ADONAI telah membeli gereja dengan darahNya sendiri. Karena itu Yesus adalah ADONAI!

Mengenai Yesus, Thomas, sang murid berseru, "Ya Tuhanku dan ADONAIku!" (Yohanes 20:28). Yesus tidak mengoreksi dia. Titus 2:13 mendorong kita untuk menantikan kedatangan ADONAI dan Juruselamat kita – Yesus Kristus (lihat pula 2 Petrus 1:1). Dalam Ibrani 1:8, Bapa berbicara mengenai Yesus, “Tetapi tentang Anak Ia berkata: `Takhta-Mu, ya ADONAI, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.’”

Dalam Wahyu, malaikat menginstruksikan Rasul Yohanes untuk hanya menyembah kepada ADONAI (Wahyu 19:10). Beberapa kali dalam Alkitab Yesus menerima penyembahan (Matius 2:11; 14:33; 28:9, 17; Lukas 24:52; Yohanes 9:38). Dia tidak pernah menegur orang-orang yang menyembah Dia. Kalau Yesus bukan ADONAI, Dia pasti akan melarang orang-orang menyembah Dia, sama seperti malaikat dalam kitab Wahyu. Masih banyak lagi ayat-ayat Alkitab yang berbicara mengenai keillahian Yesus.

Alasan paling utama Yesus haruslah ADONAI adalah bahwa jikalau Dia bukan ADONAI, kematianNya tidak cukup untuk membayar hukuman dosa dunia (1 Yohanes 2:2). Hanya ADONAI yang sanggup membayar hukuman yang begitu besar. Hanya ADONAI yang dapat menanggung dosa seisi dunia (2 Korintus 5:21), mati dan dibangkitkan – membuktikan kemenanganNya atas dosa dan kematian.




Pertanyaan: Apa artinya Yesus adalah Anak ADONAI?

Jawaban: Yesus bukan Anak ADONAI dalam pengertian sebagaimana kita mengerti tentang ayah dan anak. ADONAI tidak menikah dan kemudian mendapatkan seorang anak. Yesus adalah Anak ADONAI dalam pengertian Dia adalah ADONAI yang menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14). Yesus adalah Anak ADONAI dalam pengertian Dia dikandung oleh Roh Kudus. Lukas 1:35 mengatakan, “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa ADONAI Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak ADONAI” (Lukas 1:35). Dalam zaman Alkitab, frasa ”anak manusia” digunakan untuk menggambarkan seorang manusia. Anak manusia adalah manusia.

Contoh lain dapat dilihat dalam Yohanes 17:12 di mana Yudas dilukiskan sebagai ”anak kebinasaan.” Yohanes 6:71 memberitahu kita bahwa Yudas adalah anak Simon. Apa yang dimaksudkan oleh Yohanes 17:12 waktu menggambarkan Yudas sebagai ”anak kebinasaan?” Kata ”kebinasaan” berarti ”kehancuran, kesia-siaan.” Yudas bukan secara harafiah anak dari ”kehancuran, kesia-siaan” – tetapi hal-hal itu adalah ciri-ciri dari kehidupan Yudas. Yudas adalah manifestasi dari kebinasaan. Demikian pula, Yesus adalah Anak ADONAI. Anak dari ADONAI adalah ADONAI. Yesus adalah ADONAI yang menyatakan diri (Yohanes 1:1, 14).





Pertanyaan: Apakah Yesus Anak ADONAI? Bagaimana mungkin ADONAI yang Esa dapat memiliki Anak?

Jawaban: Sebagai ADONAI, Yesus disebut Anak ADONAI. Yesus dan BapaNya adalah satu dalam keillahian namun merupakan Pribadi yang berbeda dalam Trinitas. 

Satu ADONAI, Satu Tuhan

Sebagai kaum monotheistik orang-orang Muslim, Kristen and Yahudi semuanya sepaham bahwa hanya ada satu ADONAI yang sejati. Yesus sendiri memegang monotheisme. Ketika ditanya apa yang merupakan perintah terbesar, Yesus menjawab, “ … Tuhan ADONAI kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, ADONAImu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:29-30). Rasul Paulus, pemimpin dari gereja mula-mula, juga mengajarkan monotheisme: “Tidak ada ADONAI lain dari pada ADONAI yang esa … yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (1 Korintus 8:4-6)

Sebagai pengikut-pengikut Yesus, orang-orang Kristen mula-mula lebih cenderung menggunakan istilah “ADONAI” untuk Dia yang disebut oleh Yesus sebagai “BapaKu dan Bapamu (Yohanes 20:17) dan gelar “Tuhan” untuk Yesus. Gelar ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah Tuan dan ADONAI. 

Anak ADONAI

Orang-orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak ADONAI. Jangan kuatir, Alkitab (yang dipuji oleh Qur’an dalam Sura 4:136) tidak mengajarkan adanya hubungan orangtua-anak antara ADONAI dan Maria. Pemahaman itu sama menghinanya bagi orang Kristen dan Islam. Sebaliknya konsep Kristus sebagai Anak ADONAI menunjukkan relasi antara keduanya dan sifat keADONAIan yang dimiliki keduanya. Pada saat kelahiran Isa, malaikat memberitahukan kepada anak dara Maria, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan ADONAI. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak ADONAI Yang Mahatinggi. Dan Tuhan ADONAI akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa ADONAI Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak ADONAI.” (Lukas 1:26-35)

Sebelumnya ADONAI telah berbicara kepada manusia melalui nabi-nabiNya, namun kemudian Dia mengirimkan Seseorang dari DiriNya sendiri. “Setelah pada zaman dahulu ADONAI berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia ADONAI telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan ADONAI dan gambar wujud ADONAI dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,” (Ibrani 1:1-3)

Yesus ini, yang datang untuk “membersihkan dosa” memiliki essensi yang persis sama dengan ADONAI, namun merupakan pribadi yang berbeda sebagai Anak ADONAI. Dia adalah alat yang melaluiNya ADONAI menciptakan alam semesta (Yohanes 1). Memiliki natur keADONAIan yang sama, Yesus adalah satu dengan BapaNya dalam keADONAIan. 

Doktrin mengenai Yesus sebagai anak ADONAI tidaklah mudah untuk dimengerti, namun jelas-jelas diajarkan oleh Firman ADONAI. Siapakah kita yang membatasi ADONAI kepada pengertian kita sendiri? ADONAI telah mengungkapkan diriNya sebagai ADONAI yang menyatakan diri dalam tiga Pribadi, Bapa, Anak dan Roh. 

Kesaksian orang-orang bahwa Yesus itu ADONAI.

Apakah Yesus benar-benar Anak ADONAI? Ketika orang-orang menyaksikan mujizat-mujizat, pengajaran, kematian dan kebangkitanNya, mereka percaya dan bersaksi bahwa Dia adalah ADONAI, “Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak ADONAI, ADONAI tetap berada di dalam dia dan dia di dalam ADONAI.” (1 Yohanes 4:14-15)

Pengikut-pengikut Yesus memberi kesaksian setelah dia menenangkan badai, “Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak ADONAI."” (Matius 14:32-33). Petrus, murid Yesus bersaksi, “Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak ADONAI yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 16:13-17)

Seorang wanita bersaksi, “Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak ADONAI, Dia yang akan datang ke dalam dunia."” (Yohanes 11:25-27).

Perwira militer dan para tentara yang mengawal Yesus saat Dia mati di kayu salib bersaksi, “ Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak ADONAI."” (Matius 27:54). Setelah ADONAI membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Thomas menyaksikan, “ Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan ADONAIku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak ADONAI, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:24-31).

Kesaksian Yesus sendiri

Ketika beberapa orang Yahudi merencanakan untuk membunuh Yesus, Dia menyaksikan “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa ADONAI adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan ADONAI. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Yohanes 5:18-24)

Saat diadili, Dia bersaksi: “Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."” (Markus 14:61-62)

Kesaksian dari ADONAI Bapa.

Pada saat Yesus dibaptis, ADONAI bersaksi, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:17, lihat pula Lukas 9:35). Kesaksian ADONAI adalah kebenaran: “Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian ADONAI lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan ADONAI tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak ADONAI, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada ADONAI, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan ADONAI tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: ADONAI telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak ADONAI, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yohanes 5:9-13)

Agama vs relasi

Sekalipun umat manusia terdiri dari berbagai ras dan bangsa, berbagai bahasa dan agama, kita semua memiliki kebutuhan yang sama. Kebutuhan kita yang terbesar adalah: mengenal sang Pencipta kita secara pribadi. Jikaau pengetahuan akan Dia bergantung pada penyelidikan dan eksperimen manusia, maka sangat penting bagi kita untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan, “Kalau ADONAI itu esa, bagaimana Yesus bisa menjadi AnakNya?” Namun karena pengenalan akan ADONAI adalah bergantung pada penyataan diriNya, maka percaya pada penyataanNya sebagaimana yang ditemukan dalam FirmanNya, Alkitab, adalah lebih penting daripada menjawab pertanyaan kita yang paling sulit sekalipun. Dalam Alkitab, percaya bahwa penyataan diri ADONAI adalah benar dan menaati kebenaran itu disebut sebagai iman. 

Kita akan mati dengan banyak pertanyaan yang sulit yang tidak terjawab. Namun kita tidak boleh mati tanpa menanggapi secara pribadi janji keselamatan ADONAI melalui AnakNya. Sebelum Yesus datang ke dalam dunia ini dalam wujud manusia, Dia ada bersama-sama dengan ADONAI Bapa. ADONAI mengutus AnakNya untuk lahir dari seorang anak dara. Sebagai ADONAI dalam daging, Yesus hidup secara sempurna. 

Dia tidak pantas menanggung hukuman dosa: terpisah dari ADONAI melalui kematian. Namun dengan mati di salib dan bangkit dari antara orang mati, Dia membayar hukuman dosa dan menghancurkan dominasi dosa bagi mereka yang percaya kepadaNya. 

ADONAI memanggil orang-orang berdosa untuk berbalik dari jalan mereka sendiri dengan penyesalan dan iman kepada Yesus Kristus yang hidup. “Karena begitu besar kasih ADONAI akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab ADONAI mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal ADONAI.” (Yohanes 3:16-18)

Percayalah pada Anak ADONAI hari ini, percayalah pada Yesus untuk menyelamatkan Anda dari hukuman dan kuasa dosa dan memberi Anda hidup kekal di surga.

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.





Pertanyaan: Apa itu rencana keselamatan?

Jawaban: Apakah Anda lapar? Bukan lapar secara fisik, tetapi apakah Anda lapar untuk hidup yang lebih baik? Apakah di dalam diri Anda ada sesuatu yang tidak pernah dipuaskan? Jika demikian, Yesus adalah jalannya. Yesus berkata, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:35). 

Apakah Anda kebingungan? Apakah Anda sepertinya tidak pernah menemukan dan mengerti jalan kehidupan? Apakah hidup Anda seperti dalam kegelapan dan Anda tidak bisa mencari cara untuk meneranginya? Jika demikian, Yesuslah jalannya. Yesus mengatakan,"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).

Apakah Anda merasa terkunci? Anda mencoba berbagai pintu, dan yang Anda temukan adalah kekosongan dan hal-hal yang tidak ada artinya? Apakah Anda mencari pintu masuk kepada hidup yang berkelimpahan? Kalau demikian, Yesuslah jalannya! Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput” (Yohanes 10:9).

Apakah orang lain mengecewakan Anda? Apakah relasi Anda dengan orang lain dangkal dan kosong? Apakah Anda merasa bahwa orang lain selalu berusaha memanfaatkan Anda? Jika demikian, Yesuslah jalannya. Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; … Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yohanes 10:11,14).

Apakah Anda memikirkan apa yang terjadi setelah Anda meninggal dunia? Apakah Anda capek dengan hal-hal yang pada akhirnya rusak dan hancur? Apakah Anda sering merenungkan apakah hidup ini ada artinya? Apakah Anda ingin hidup setelah mati? Jika demikian, Yesuslah jalannya! Yesus menyatakan, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya" (Yohanes 11:25-26).

Apakah jalan itu? Apakah kebenaran itu? Apakah hidup? Yesus menjawab,"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Kelaparan yang Anda rasakan adalah kelaparan rohani, dan hanya dapat dikenyangkan oleh Yesus. Yesus adalah Satu-satunya yang dapat menerangi kegelapan Anda. Yesus adalah Pintu kepada hidup yang berkelimpahan. Yesus adalah Sahabat dan Gembala yang Anda cari-cari. Yesus adalah Hidup – sekarang dan akan datang. Yesus adalah Jalan keselamatan!

Penyebab dari kelaparan Anda, penyebab dari kegelapan yang melingkupi hidup Anda, penyebab dari kegagalan Anda mendapatkan makna hidup, semua itu adalah karena Anda terpisah dari Tuhan. Alkitab memberitahukan bahwa kita semua telah berdosa dan karena itu kita terpisah dari Tuhan (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Kekosongan yang Anda rasakan dalam hati adalah karena Tuhan tidak ada dalam hidup Anda. Kita diciptakan untuk berhubungan dengan ADONAI. Karena dosa kita, kita tidak dapat memiliki hubungan itu. Yang lebih parah lagi, dosa akan menyebabkan kita terpisah dari Tuhan untuk kekekalan, dalam hidup ini dan sesudahnya (Roma 6:23; Yohanes 3:36).

Bagaimana masalah ini dapat diselesaikan? Yesuslah jalannya. Yesus memikul dosa-dosa kita (2 Korintus 5:21). Yesus mati menggantikan kita (Roma 5:8) menanggung hukuman yang sepantasnya kita tanggung. Tiga hari kemudian Yesus bangkit dari antara orang mati, membuktikan kemenanganNya atas dosa dan kematian (Roma 6:4-5). Mengapa Dia melakukannya? Yesus sendiri menjawab pertanyaan ini, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13). Yesus mati supaya kita bisa hidup. Jika kita beriman kepada Yesus, percaya kepada kematianNya sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita, semua dosa kita diampuni dan dibersihkan. Kelaparan rohani kita akan dikenyangkan. Terang akan bernyala. Kita akan mendapatkan jalan kepada hidup yang berkelimpahan. Kita akan mengenal Sahabat sejati dan Gembala kita yang baik. Kita akan tahu bahwa kita akan memiliki hidup setelah meninggalkan dunia ini, hidup dalam kebangkitan bersama dengan Yesus di surga untuk selama-lamanya.

“Karena begitu besar kasih ADONAI akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.





Pertanyaan: Apakah Yesus satu-satunya jalan ke Surga?

Jawaban: “Saya ini pada dasarnya adalah orang baik, karena itu saya akan masuk Surga.” “OK, saya ada melakukan beberapa hal yang tidak baik, tapi saya melakukan lebih banyak hal-hal yang baik, jadi saya akan masuk surga.” “Tuhan tidak akan memasukkan saya ke neraka hanya karena saya tidak hidup sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab. Zaman sudah berubah!” “Hanya orang yang betul-betul jahat, seperti orang yang suka mengganggu anak-anak dan pembunuh yang masuk neraka.”

Ini adalah alasan-alasan yang sering dikemukakan orang, namun kenyataannya, semuanya adalah bohong. Iblis, penguasa dunia, menanamkan konsep-konsep itu dalam pikiran kita. Dia, dan setiap orang yang mengikuti jalannya, adalah musuh Tuhan (1 Petrus 5:8). Iblis selalu menyaru sebagai pribadi yang baik (2 Korintus 11:14), tetapi dia menguasai semua pikiran yang bukan milik Tuhan. “yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran ADONAI (2 Korintus 4:4).

Adalah suatu kebohongan kalau dikatakan bahwa Tuhan tidak peduli pada dosa-dosa kecil, dan bahwa neraka disediakan hanya bagi “orang jahat.” Segala macam dosa memisahkan kita dari ADONAI, termasuk “dusta putih dan kecil.” Setiap orang sudah berdosa dan tidak seorangpun yang dapat masuk ke surga dengan upaya sendiri (Roma 3:23). Masuk ke surga bukanlah berdasarkan apakah kebaikan kita lebih banyak dari kejahatan kita. Kalau itu ukurannya, kita semua akan kalah. “Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” (Roma 11:6). Tidak ada perbuatan baik yang dapat kita lakukan untuk membawa kita masuk surga (Titus 3:5).

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya” (Matius 7:13). Bahkan jikalau semua orang hidup dalam dosa dan tidak banyak yang percaya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menerima itu sebagai alasan. “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka (Efesus 2:2).

Ketika Tuhan menciptakan dunia, dunia sempurna adanya. Segalanya baik. Kemudian Dia menciptakan Adam dan Hawa dan memberi mereka kehendak bebas sehingga mereka dapat memilih mau mengikuti dan menaati Tuhan atau tidak. Namun Adam dan Hawa, manusia yang pertama yang diciptakan Tuhan, digoda oleh Iblis untuk tidak taat kepada Tuhan dan mereka berdosa. Akibatnya mereka (dan semua orang yang lahir kemudian, termasuk kita) tidak dapat memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Maka Tuhan membuka jalan supaya kita dapat dipersatukan dengan Dia di surga. “Karena begitu besar kasih ADONAI akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia ADONAI ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Yesus dilahirkan supaya Dia dapat menunjukkan jalan kepada kita dan mati bagi dosa-dosa kita sehingga kita tidak perlu mati. Tiga hari setelah kematianNya, Yesus bangkit dari kubur (Roma 4:25), membuktikan kemenanganNya atas kematian. Dia menjembatani jurang antara ADONAI dan manusia sehingga kita dapat memiliki hubungan pribadi dengan ADONAI jika kita mau percaya.

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya ADONAI yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Kebanyakan orang percaya tentang Tuhan, termasuk Iblis. Tapi supaya diselamatkan, kita perlu berbalik kepada Tuhan, menjalin hubungan pribadi dengan Dia, berbalik dari dosa-dosa kita dan mengikuti Dia. Kita mesti percaya kepada Yesus dalam segala hal yang kita miliki dan lakukan. “ADONAI memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. ADONAI berbuat ini untuk semua orang yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya” (Roma 3:22). Alkitab mengajarkan kita bahwa tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keselamatan selain melalui Kristus. Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).

Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan karena Dia adalah satu-satunya yang dapat membayar hutang dosa kita (Roma 3:23). Tidak ada agama lain yang mengajarkan dalamnya dan seriusnya dosa kita dan akibat-akibatnya. Tidak ada agama yang menawarkan pembayaran dosa seperti yang disediakan oleh Yesus. Tidak ada “pendiri agama” lain yang adalah ADONAI yang menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:1, 14 – satu-satunya cara untuk melunasi utang dosa. Yesus haruslah ADONAI supaya Dia dapat membayar hutang kita. Yesus harus menjadi seorang manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus! “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah 4:12).

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah.






Pertanyaan: Apa ajaran Alkitab mengenai Tritunggal?

Jawaban: Hal yang paling sulit dalam konsep Kristiani mengenai Tritunggal adalah tidak adanya penjelasan yang cukup untuk itu. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan. ADONAI jauh lebih besar dan agung dari kita karena itu jangan berharap bahwa kita dapat memahami Dia secara penuh. Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah ADONAI, Yesus adalah ADONAI, dan Roh Kudus adalah ADONAI. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu ADONAI. Meskipun kita memahami beberapa hal mengenai hubungan antar Pribadi dalam Tritunggal, pada akhirnya kita tetap tidak dapat mengerti secara keseluruhan. Namun demikian, tidak berarti bahwa Tritunggal tidak benar atau bukan berdasarkan ajaran Alkitab.

Ketika mempelajari topik ini kita perlu ingat bahwa kata “Tritunggal (Trinitas)” tidak digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan ketritunggalan ADONAI, yaitu ADONAI yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan. Haruslah dimengerti bahwa ini TIDAK berarti ada tiga ADONAI. Tritunggal berarti satu ADONAI yang terdiri dari tiga Pribadi. Tidak ada salahnya menggunakan istilah Tritunggal atau Trinitas walaupun istilah ini tidak ditemukan dalam Alkitab. Lebih gampang mengucapkan “Tritunggal” atau “Trinitas” daripada mengatakan “ADONAI yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan.” Jikalau Anda keberatan dengan ini, coba pertimbangkan: kata kakek juga tidak ada dalam Alkitab walaupun kita tahu bahwa dalam Alkitab ada banyak kakek. Abraham adalah kakek dari Yakub. Jadi jangan kandas pada istilah “Tritunggal” itu sendiri. Apa yang penting adalah bahwa konsep yang DIWAKILI oleh kata “Tritunggal” ada dalam Alkitab. Setelah pendahuluan ini, kita akan melihat ayat-ayat Alkitab yang mendiskusikan Tritunggal.

1) ADONAI itu Esa: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5

2) Tritunggal terdiri dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1; Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14. Untuk ayat-ayat dari Perjanjian Lama, pemahaman Bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian 1:1, kata “Elohim” adalah dalam bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 dan Yesaya 6:8, kata jamak “kita” yang digunakan. Dalam Bahasa Inggris hanya ada dua bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata: tunggal, dual dan jamak. Dual HANYA digunakan untuk dua. Dalam Bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan tangan. Kata “Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam bentuk jamak- jelas lebih dari dua – dan menunjuk pada tiga atau lebih dari tiga (Bapa, Anak, Roh Kudus).

Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara dan merujuk pada Bapa dan Roh Kudus. Bandingkan Yesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa yang berbicara adalah Anak. Matius 3:16-17 menggambarkan peristiwa pembaptisan Yesus. Dalam peristiwa ini kelihatan bahwa ADONAI Roh Kudus turun ke atas ADONAI Anak sementara pada saat bersamaan ADONAI Bapa menyatakan bagaimana Dia berkenan dengan sang Anak. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 adalah contoh mengenai tiga Pribadi berbeda dalam Tritunggal.

3) Pribadi-Pribadi dalam Tritunggal dibedakan dari satu dengan yang lainnya dalam berbagai ayat. Dalam Perjanjian Lama, “TUHAN” berbeda dari “Tuhan” (Kejadian 19:24; Hosea 1:4). TUHAN memiliki “Anak” (Mazmur 2:7; 12; Amsal 30:2-4). Roh Kudus dibedakan dari “TUHAN” (Bilangan 27:18) dan dari “ADONAI” (Mazmur 51:12-14). ADONAI Anak dibedakan dari ADONAI Bapa (Mazmur 45:7-8; Ibrani 1:8-9). Dalam Perjanjian Baru, Yohanes 14:16-17, Yesus berbicara kepada Bapa tentang mengutus Sang Penolong, yaitu Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak memandang diriNya sebagai Bapa atau Roh Kudus. Perhatikan pula saat-saat lain dalam kitab-kitab Injil ketika Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Dia berbicara kepada diri sendiri? Tidak. Dia berbicara kepada Pribadi lainnya dalam Tritunggal, - Sang Bapa.

4) Setiap Pribadi dalam Tritunggal adalah ADONAI. Bapa adalah ADONAI: Yohanes 6:27; Roma 1:7; 1 Petrus 1:2. Anak adalah ADONAI: Yohanes 1:1, 14; Roma 9:5; Kolose 2:9; Ibrani 1:8; Yohanes 5:20. Roh Kudus adalah ADONAI: Kisah Rasul 5:3-4; 1 Korintus 3:16 (Yang mendiami adalah Roh Kudus – Roma 8:9; Yohanes 14:16-17; Kisah Rasul 2:1-4).

5) Subordinasi dalam Tritunggal: Alkitab memperlihatkan bahwa Roh Kudus tunduk (subordinasi) kepada Bapa dan Anak, dan Anak tunduk (subordinasi) kepada Bapa. Ini adalah relasi internal dan tidak mengurangi atau membatalkan keillahian dari setiap Pribadi dalam Tritunggal. Ini mungkin adalah bagian dari ADONAI yang tidak terbatas yang tidak dapat dimengerti oleh pikiran kita yang terbatas. Mengenai Anak, lihat Lukas 22:42; Yohanes 5:36; Yohanes 20:21; 1 Yohanes 4:14. Mengenai Roh Kudus lihat Yohanes 14:16; 14:26; 15:26; 16:7, dan khususnya Yohanes 16:13-14.

6) Pekerjaan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal: Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari a) alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); b) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); c) keselamatan (Yohanes 3:16-17); dan d) pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17; 14:10). Bapa MEMULAI semua ini.

Anak adalah agen yang melaluiNya Bapa melakukan karya-karya sbb: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); 3) keselamatan (2 Korintus 5:19; Matius 1:21; Yohanes 4:42). Bapa melakukan semua ini melalui Anak yang berfungsi sebagai Agen ADONAI.

Roh Kudus adalah alat yang dipakai Bapa untuk melakukan karya-karya berikut ini: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (Kejadian 1:2; Ayub 26:13; Mazmur 104:30); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 16:12-15; Efesus 3:5; 2 Petrus 1:21); dan 3) keselamatan (Yohanes 3:6; Titus 3:5; 1 Petrus 1:2); dan pekerjaan-pekerjaan Yesus (Yesaya 61:1; Kisah Rasul 10:38). Bapa melakukan semua ini dengan kuasa Roh Kudus.

Tidak ada ilustrasi-ilustrasi yang sering dipakai yang dapat dengan akurat menjelaskan Tritunggal. Telur (atau apel) tidak tepat karena kulit telur, putih telur dan kuning telur, semua adalah bagian dari telur dan bukan secara sendirinya telur. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bagian dari ADONAI namun setiap mereka adalah ADONAI. Ilustrasi yang menggunakan air sedikit lebih bagus dalam menjelaskan Tritunggal, namun tetap tidak cukup. Cairan, uap dan es adalah bentuk-bentuk dari air. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bentuk-bentuk dari ADONAI, setiap Pribadi itu adalah ADONAI. Dengan demikian, walaupun ilustrasi-ilustrasi ini memberi gambaran mengenai Tritunggal, gambaran yang diberikan tidak selalu akurat. ADONAI yang tidak terbatas tidak dapat digambarkan secara penuh dengan ilustrasi yang terbatas. Daripada menfokuskan diri pada Tritunggal, cobalah fokuskan diri pada kebesaran ADONAI dan bahwa Dia jauh lebih agung dari kita. “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan ADONAI! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?” (Roma 11:33-34).






Pertanyaan: Apa yang terjadi setelah kematian?

Jawaban: Menjawab apa yang terjadi setelah kematian dapat membingungkan. Alkitab tidak secara eksplisit berbicara mengenai kapan seseorang akan masuk ke dalam tempat tujuan terakhir dalam kekekalan. Alkitab memberitahu kita bahwa, setelah saat kematian, seseorang masuk ke Surga atau Neraka berdasarkan apakah orang tsb sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya atau tidak. Bagi orang-orang percaya, kematian adalah peralihan dari tubuh ini untuk tinggal bersama-sama dengan Tuhan (2 Korintus 5:6-8; Filipi 1:23). Bagi orang-orang yang tidak percaya, kematian berarti penghukuman kekal di Neraka (Lukas 16:22-23).

Mengenai apa yang terjadi sesudah ini tidaklah jelas. Wahyu 20:11-15 menggambarkan bahwa semua yang ada dalam Neraka dibuang ke dalam lautan api. Wahyu 21-22 menggambarkan langit dan bumi yang baru. Oleh sebab itu, nampaknya, sebelum kebangkitan yang terakhir, orang yang meninggal berdiam di Surga dan Neraka yang “sementara.” Nasib orang tsb dalam kekekalan tidak akan berubah, namun “tempat” di mana orang tsb akan melewati nasibnya dalam kekekalan, itu yang akan berubah. Suatu saat, setelah kematian, orang-orang percaya akan berada di langit dan bumi yang baru (Wahyu 21:1). Suatu saat, setelah kematian, orang-orang yang tidak percaya akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:11-15). Ini adalah tempat-tempat terakhir dalam kekekalan bagi setiap orang berdasarkan apakah orang tsb sudah percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Penyelamat dari dosa-dosa mereka atau tidak.



Pertanyaan: Dalam masyarakat saya, jika saya berbalik kepada keKristenan, keluarga saya akan membuang saya dan saya akan dianiaya. Apa yang dapat saya lakukan?

Jawaban: Adalah sulit bagi orang-orang percaya yang tinggal di negara-negara di mana kebebasan beragama adalah landasan dari peradaban untuk dapat betul-betul memahami resiko mengikuti Kristus di belahan dunia lainnya. Namun Alkitab adalah Firman Tuhan dan dengan demikian menyediakan pengertian yang menyeluruh terhadap cobaan-cobaan hidup di manapun dan kapanpun. Yesus sangat jelas bahwa mengikuti Dia adalah suatu pekerjaan yang beresiko. Bahkan kita harus mengorbankan segala yang kita mililki. Pertama-tama, kita membayar dengan diri kita sendiri. Kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Markus 8:34). Salib adalah alat kematian dan Yesus menjelaskan bahwa mengikuti Dia berarti mati terhadap diri sendiri. Semua keinginan dan ambisi duniawi kita harus disalibkan sehingga kita dapat memperoleh hidup yang baru di dalam Dia, karena tidak seorangpun dapat melayani dua tuan (Lukas 16:13). Namun hidup yang baru itu jauh lebih berharga dan bernilai dibandingkan segala yang dapat kita peroleh dalam dunia ini.

Kedua, mengikuti Yesus mungkin menyebabkan kita mengorbankan keluarga dan teman-teman kita. Dalam Matius 10:32-39, Yesus menjelaskan bahwa kedatanganNya membawa pemisahan antara para pengikutNya dan keluarga mereka, tetapi barangsiapa tidak membenci (artinya tidak mengasihi Dia lebih dari) keluarganya tidak layak untuk menjadi pengikutNya. Jikalau kita menyangkal Kristus demi untuk menjaga kedamaian dengan keluarga kita di dunia ini, Dia akan menyangkal kita di surga, dan jika Yesus menyangkal kita, kita akan tidak akan bisa masuk ke surga. Namun jika kita mengakui Dia di depan manusia, tanpa menghiraukan harga yang mungkin harus kita bayar, Dia akan berkata kepada BapaNya – ”dia adalah milikKu, sambutlah dia dalam kerajaanMu.” Hidup kekal adalah ”mutiara yang indah” yang disebut dalam Matius 13:45-46 yang layak untuk kita peroleh dengan menjual segala milik kita. Adalah tidak layak untuk mempertahankan apa yang ada dalam hidup yang pendek ini dan kehilangan kekekalan. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya” (Markus 8:36). Sebagaimana dikatakan oleh Jim Elliott, misionari yang dibunuh karena membawa Injil Kristus kepada orang-orang Indian Huaorani di Ekuador, ”Seorang bijak menyerahkan apa yang dia tidak dapat pertahankan untuk memperoleh apa yang dia harus pertahankan.”

Yesus juga menjelaskan bahwa penganiayaan karena Dia adalah tak terhindarkan. Dia mendorong kita untuk menerima itu sebagai bagian kehidupan kita dan tetap tabah dalam penganiayaan. Dia bahkan menyebut mereka yang dianiaya sebagai ”berbahagia” dan mengatakan bahwa kita patut ”bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga” (Matius 5:10-12). Dia mengingatkan bahwa demikianlah selalu umatNya dianiaya. Para nabi Perjanjian Lama dianiaya, dihina, disiksa, dibunuh bahkan dalam satu peristiwa digergaji! (Ibrani 11:37). Semua Rasul (kecuali Yohanes yang dibuang ke Pulau Patmos) dieksekusi karena memberitakan Kristus. Tradisi mengatakan bahwa Petrus menuntut untuk disalibkan dengan kepala di bawah karena dia merasa tidak layak untuk mati dengan cara sama seperti Tuhannya. Namun demikian, dalam suratnya yang pertama, Petrus menulis, “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh ADONAI ada padamu” (1 Petrus 4:14). Rasul Paulus dipenjarakan, dicambuk dan dilempari batu berkali-kali karena memberitakan Kristus, namun dia merasa bahwa penderitaannya sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang menanti Dia (Roma 8:18).

Walaupun harga menjadi murid kelihatannya tinggi, ada upah duniawi dan upah surgawi yang menanti. Yesus berjanji akan selalu beserta dengan kita, bahkan sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20); Dia tidak akan pernah meninggalkan atau membuang kita (Ibrani 13:5); Dia merasakan penderitaan dan kesakitan kita karena Dia sendiri sudah menderita untuk kita (1 Petrus 2:21); kasihNya bagi kita tak ada akhirnya, dan Dia tidak pernah menguji kita melampaui kemampuan kita menanggungnya dan akan selalu menyediakan jalan keluar bagi kita (1 Korintus 10:13). Saat kita menjadi orang pertama dalam keluarga atau masyarakat kita yang menerima Yesus, kita menjadi anggota-anggota keluarga ADONAI dan kita adalah duta-duta besarNya kepada orang-orang yang kita kasihi dan kepada dunia. Dengan demikian, kita adalah alat yang dipakaiNya untuk menarik orang kepada diriNya dan kita mendapat sukacita yang melampaui segala yang dapat kita bayangkan.






Pertanyaan: Apa arti hidup?

Jawaban: Apakah arti hidup? Bagaimana saya dapat menemukan tujuan, pemenuhan dan kepuasan dalam hidup? Apakah saya memiliki potensi untuk mencapai sesuatu yang memiliki makna yang langgeng? Banyak orang tidak pernah berhenti mempertimbangkan apakah arti hidup itu. Mereka memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasi mereka berantakan dan mengapa mereka merasa begitu kosong walaupun mereka telah berhasil mencapai apa yang mereka cita-citakan. Salah satu pemain baseball yang namanya dicatat dalam Baseball Hall of Fame ditanya apa yang dia harap orang beritahu dia ketika dia baru mulai bermain baseball. Dia menjawab, “Saya berharap orang akan memberitahu saya bahwa ketika kamu sampai di puncak, di sana tidak ada apa-apa.” Banyak sasaran hidup ternyata kosong setelah dikejar dengan sia-sia bertahun-tahun lamanya.

Dalam masyarakan humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dll. Orang-orang memberi kesaksian bahwa saat mereka mencapai cita-cita mereka untuk mendapat kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun.

Penulis kitab Pengkhotbah menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, “Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia.” Penulis memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang, dia memiliki ratusan wanita, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu, makanan dan anggur terbaik, dan segala bentuk hiburan. Satu saat dia berkata, segala yang diinginkan hatinya dikejarnya. Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” (hidup dengan sikap sepertinya hidup itu hanyalah apa yang kita lihat dan rasakan) adalah kesia-siaan belaka! Mengapa bisa ada kehampaan seperti ini? Karena Adonai menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini. Tentang Adonai, Salomo berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.

Dalam kitab Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab, kita mendapatkan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya (Kejadian 1:26). Ini berarti kita lebih mirip dengan Tuhan daripada dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Kita juga mendapatkan bahwa sebelum manusia jatuh dalam dosa dan bumi dikutuk: (1) Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18-25); (2) Tuhan memberi manusia pekerjaan (Kejadian 2:15); (3) Tuhan memiliki persekutuan dengan manusia (Kejadian 3:8); dan (4) Tuhan memberi manusia kuasa atas bumi ini (Kejadian 1:26). Apakah arti semua ini? Saya percaya bahwa Adonai menginginkan semua ini menambah kepuasan dalam hidup kita, namun semua ini (khususnya persekutuan manusia dengan Tuhan) telah dirusakkan oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa dan juga oleh kutukan atas bumi ini (Kejadian 3).

Dalam kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, di bagian akhir dari banyak peristiwa yang terjadi pada zaman akhir, Tuhan mengungkapkan bahwa Dia akan menghancurkan langit dan bumi ini dan membawa kekekalan dengan menciptakan langit dan bumi yang baru. Pada waktu itu Dia akan memulihkan persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus. Sebagian umat manusia akan dihukum dan dilemparkan ke dalam Lautan Api (Wahyu 20:11-15). Pada waktu ini kutukan atas bumi ini akan disingkirkan, dan tidak akan ada lagi dosa, kesusahan, penyakit, kematian, kesakitan, dll (Wahyu 21:4). Dan orang-orang percaya akan mewarisi segala sesuatu, Adonai akan berdiam dengan mereka dan mereka akan menjadi anak-anakNya (Wahyu 21:7). Dengan demikian kita menggenapi siklus di mana Adonai menciptakan kita untuk bersekutu dengan Dia, manusia jatuh dalam dosa dan memutuskan persekutuan itu; dalam kekekalan Adonai memulihkan hubungan itu secara penuh dengan orang-orang yang Dia pandang layak. Hidup dalam dunia ini dan mendapatkan segala sesuatu hanya untuk mati dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya adalah lebih buruk dari kesia-siaan! Namun Tuhan telah membuat jalan di mana bukan saja kebahagiaan kekal dimungkinkan (Lukas 23:43), namun juga agar hidup sekarang ini memuaskan dan berarti.

Sekarang, bagaimana kebahagiaan kekal dan “surga di bumi” ini dapat diperoleh?

MAKNA HIDUP DIPULIHKAN MELALUI YESUS KRISTUS

Sebagaimana telah diindikasikan di atas makna hidup, baik sekarang maupun dalam kekekalan ditemukan dalam hubungan yang dipulihkan dengan Tuhan; hubungan yang telah lenyap ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Hari ini, hubungan dengan Adonai itu dimungkinkan hanya melalui AnakNya, Yesus Kristus (Kisah Rasul 4:12; Yohanes 14:6; 1:12). Hidup kekal diperoleh ketika seseorang menyesali dosa-dosanya (tidak mau lagi hidup dalam dosa namun ingin Kristus mengubah mereka dan menjadikan mereka pribadi-pribadi yang baru) dan milai bergantung pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat (lihat pertanyaan: “Apa itu rencana keselamatan?” untuk informasi lebih lanjut tentang topik penting ini)

Arti hidup yang sebenarnya tidak ditemukan hanya dengan mengenal Yesus sebagai Juruselamat (seindah apapun hal itu). Makna hidup yang sebenarnya ditemukan ketika orang mulai berjalan mengikuti Kristus sebagai muridNya, belajar dari Dia, menggunakan waktu bersama dengan Dia dalam FirmanNya, Alkitab, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan berjalan denganNya dalam ketaatan kepada perintah-perintahNya. Jikalau Anda adalah orang yang belum percaya (atau baru percaya), Anda mungkin akan mengatakan kepada diri sendiri, “Sepertinya itu tidak terlalu menggairahkan atau menyenangkan untuk saya!” Tapi tolong baca lebih lanjut. Yesus membuat pernyataan-pernyataan ini:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30). “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 16:24-25). “Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).

Apa yang dikatakan oleh ayat-ayat ini adalah bahwa kita memiliki pilihan. Kita bisa terus berusaha mengarahkan hidup kita sendiri (dan sebagai hasilnya hidup dalam kehidupan yang kosong) atau kita bisa memilih untuk mengikuti Tuhan dan rencanaNya bagi hidup kita, mengikutiNya dengan sepenuh hati (hasilnya, hidup yang penuh, cita-cita kesampaian, dan mendapatkan kepuasan). Hal ini karena Pencipta kita mengasihi kita dan menghendaki yang terbaik bagi kita (bukan selalu yang paling mudah, tapi yang paling memuaskan).

Sebagai penutup, saya ingin membagikan sebuah perumpamaan yang saya pinjam dari seorang teman pendeta. Jikalau Anda adalah penggemar olahraga dan Anda memutuskan untuk pergi ke pertandingan professional, Anda dapat membayar beberapa dollar, dan duduk di barisan paling atas di stadion, atau Anda merogoh beberapa ratus dollar dan duduk dekat dengan lapangan pertandingan. Demikian pula dengan hidup keKristenan. Menyaksikan Tuhan bekerja SECARA LANGSUNG bukanlah bagian dari orang-orang Kristen hari Minggu. Menyaksikan Adonai bekerja SECARA LANGSUNG adalah bagi murid-murid Tuhan yang sepenuh hati, yang telah berhenti mengejar keinginan mereka sendiri dalam hidup ini supaya mereka bisa mengejar rencana Tuhan. MEREKA telah membayar harga (penyerahan penuh kepada Kristus dan kehendakNya); mereka menikmati hidup secara penuh; dan mereka bisa memandang diri sendiri, teman-teman mereka, dan Pencipta mereka tanpa ada penyesalan. Sudahkah Anda membayar harga? Apakah Anda bersedia? Jika demikian, Anda tidak akan pernah kehilangan makna atau tujuan hidup lagi.



No comments:

Post a Comment